09 Juni, 2009

RAJA TENGAH MENINGGAL DI SERAWAK

RAJA TENGAH MENINGGAL DI SERAWAK

Setelah cukup lama pengembaraannya di matan/sukadana dan di sambas, raja tengah ingin hendak kembali ke serawak, maka bermufakatlah ia suami isteri. Kepulangan raja tengah ke serawak di ceritakan oleh sultan muhammad syafiuddin ii sebagai berikut :

“Hatta pada suatu hari mufakatlah ia kedua laki isteri hendak berlayar ke Serawak kembali, lalu bermohon kepada ratu Anom Kesuma Yuda dua laki isteri sedang menyerahkan paduka Anakanda Raden Sulaiman laki isteri kepada ratu Anom Kesuma Yuda laki isteri : minta disuruh perintah diperbuat seperti saudara sendiri.
Kemudian Raja Tengah pun berlayar dari Sambas pergi ke Serawak. Setelah sampai ke Batu Buaya di kuala Serawak Raja Tengah pun turun ke sampan minta dikayuhkan kepada seorang sakai gila bertiga dengan budak membawa keris. Setelah datang ke darat ia pun bertengger di atas batu hendak buang air, maka sakai itu menikamnya dengan tempuling kena rusuk baginda. Maka baginda pun terkejut, lalu mengambil keris pada tangan budak lalu dipancungnya batang tempuling itu Sakai dan budak yang membawa keris itu di pancungnya juga. Sudah itu lalu baginda pun pulang ke perahu. Setelah petinggi dan Temenggung mendengar baginda telah di kuala itu, maka keduanya hilir menyambut baginda lalu membawanya pulang ke istana. Setelah sampai di istana, maka baginda pun mangkatlah”.

Mengenai di mana kuburan Raja Tengah ini,pernah dimuat pada harian edisi khas “The Borneo Post,” Utusan Borneo yang terbit di Kuching hari Jum’at tanggal 12 maret 1993 memberitakan:

MAKAM SULTAN SARAWAK DITEMUI

“ Kuching, sebuah makam berusia 352 tahun yang dikatakan makam Sultan pertama dan terakhir Sarawak, Sultan Tengah ibnu Sultan Muhammad Hasan di temui di Santubong, kira-kira 20 Km dari pusat Bandar Raya Kuching.Makam berkenaan terletak di tepi jalan di persimpangan jalan ke Pantai Sentubong dan Pantai Damai. Museum Serawak mendapat tahu mengenai wujud dan makam ini dari pada Pengetua Pusat Sejarah Brunei, Pehin Orang Kaya Amar Diraja Datuk Seri Utama Dr. Haji Mohd. Jamil Al Sufri, di tahun 1991, tetapi tidak pernah di hebohkan pada pihak media sebelum ini. Setelah di beritahu penemuan makam ini semalam lebih sepuluh orang pemberita dan juru gambar telah pergi ke Santubong untuk melihat makam ini.”

Didalam buku tentang Sultan Tengah tulisan Dr. Haji Modh. Jamil Al Sufri, maupun buku “Silsilah Sambas” tulisan Sultan Muhammad Syafiuddin II tidak di sebut di mana lokasi ibu Kota Serawak di masa Raja Tengah. Jika ibu kota di Kuching, kenapa jenazah Raja Tengah di makamkan di Sentubong.

Adalah suatu kehormatan tertinggi bahwa pemakaman seorang Raja haruslah pada tempat tidak jauh dari istananya, apa lagi jarak antara Sentubong dan Kuching melalui Sungai Serawak mudah dicapai. Melihat kenyataan ini kita cenderung berkesimpulan bahwa ibu kota Kerajaan Serawak dewasa ini adalah Santubong, di muara Sungai Serawak.
Di Santubong banyak terdapat peninggalan tahi besi. Menurut Tom Harrison dan S.J.O. Conor, disana pada tahun 900 sampai dengan 1350 terdapat sebuah industi logam yang sangat besar. Selain itu pada masa tersebut di Santubong juga diketemukan emas. Sebagai mana Brunei di sebut Puni oleh orang Cina dan didalam Buku “Negarakertagama” di sebut Bruneng, demikian pula Shan Hu Chung ( Santubong ) dalam bahasa Cina sama dengan Sawaku dalam Buku “Negarakertagama”, yang lama-kelamaan setelah mengalami evolusi sebutan menjadi Serawak/Sarawak.

Santubong dengan gunungnya mempunyai arti yang sangat penting, panduan bagi kapal besar yang sedang berlayar, sumber air tawar dengan pantainya yang landai.
Di zaman Hindu/Budha Semasa Serawak berada di bawah kekuasaan kerajaan Majapahit, pastilah tempat itu merupakan pusat pemukiman ( ibukota ), karena banyak di temukan peninggalan bersejarah, seperti: situs batu gambar di Jaung, peninggalan Budha berupa Abu Budha, Sarcopagus di Bongkisan, Patung Budha di dukit Maras dan pada beberapa tempat terdapat banyak pecahan keramik Cina.

Kematian Raja Tengah yang tidak wajar, mengundang banyak pertanyaan, kemudian di tambah lagi mengapa Raden Badruddin putera kedua Raja Tengah tidak dinobatkan menjadi Raja sebagai penerus kerajaan Serawak. Bersama ibundanya dan saudara saudaranya Raden Baharuddin kembali ke Sukadana, Sebagai yang di tuturkan oleh Sultan Muhammad Syafiuddin II sebagai berikut:

“Setelah selesailah daripada memelihara matinya Raja Tengah, maka Ratu Surya dengan empat orang puteranya kembali ke negeri Sukadana, dan beberapa lamanya sudah datang di Sukadana, maka Raden Badaruddin di gelar oleh Sultan Sukadana Pangeran Mangku Negara, sudah lama-lamajadi panembahan pula.”

4 komentar:

[tErOmPaH bIrU] Kamis, Maret 11, 2010 10:13:00 AM  

Salam..
Saya baru sahaja kembali dari cuti-cuti di Kuching dan berkesempatan menziarahi Makam Sultan Tengah. Saya menemui blog saudara nie sewaktu google informasi berkaitan Makam Sultan Tengah ini. Terima kasih untuk info nya dan mohon kiranya saya boleh menggunakan info keratan Utusan Borneo dari saudara ini sebagai rujukan di blog saya?. Terima kasih.

suffian Minggu, Mei 16, 2010 5:10:00 PM  

kalau mengikut cerita dari sumber orang tua dahulu dari keturunan Nakhoda Nakhoda terkenal.cerita mulut kemulut.Sentubong adalah sebuah kota pentadbiran yang pesat dan pelabuhan yang besar.dan kebanyakan keturunan Nakhoda dan pembesar kesultanan yang tingal di Sentubong mentadbir kerajaan beraja Sarawak .selain kerabat dirajanya memerintah Sambas dan Brunei.Nakhoda Kampar adalah ayahnda kepada nakhoda Ragam.anakndanya Nakhoda Sela.anak Nakhoda Sela adalah Juragan Taha.Nakhoda Sela adalah seorang Laksmana dan juga Putera Indera Mahkota.adinda Nakhoda Sela Puteri Dang Tanandong isteri kepada {Tugau}Raja Melanau.Kakanda Juragan Taha permaisuri pada Raden Mulia Tuanku Ibrahim.Makam Sultan Tengah sebenarnya di kaki bukit di Muara Tebas bernisan kan batang nyibung kuning.Yang diatas bukit dibuat cina tokong bukanya disentubong.keturunan Nakhoda Ragam kebanyakan tingal disarawak.Lihat salasilah Nakhoda Sela di Journal Musium Sarawak.

suffian Minggu, Mei 16, 2010 9:01:00 PM  

Sultan Tengah(Kanjeng Panji Pangeran Agung)(Raja Kecik)(Bujang Nadi){(Raden Tanjung)Putera Indera Mahkota}Sultan Rahmattullah Al-Aidih Shah.(Tuanku Akmal Indera Putera Akhbarruldin Jalauddin.Mashur di waktu pemerintahannya dengan gelaran Nakhoda Sela.Mertua baginda Sultan Mohd.Abu Bakar Tajudin Abha(Raja Asyikin)Permaisuri Baginda bernama Puteri Junjung Biru.Permaisuri Sultan Tengah bernama Puteri Zainun(Puteri Bongsu)Permaisuri Nakhoda Ragam bernama Puteri Simag Sahaya Labi(Laila Mencanai)(Junjungan Buih)berasal dari Pulau Tawi-Tawi(Lami Nusa)FiliPina.Nama Tugau(Raja Melanau)sebenar.Sultan Djama/Sultan Jami.Sultan Akamuddin II.Menjadi Raja Melanau di negeri Daulat.Hari ini orang panggil Dalat Di Sarawak.Nakhoda Ragam,Zainuddin,Nakhoda Mutalif dianak angkat oleh adinda nakhoda Kampar iaitu nakhoda Manis.Nakhoda Kampar ada 9 adik beradik::1.Nakhoda Kampar(Tuanku Muhammad Darajat).2.Nakhoda Manis(Tuanku Muhd.Sharipuddin.3.Nakhoda Jambul(Tuanku Mohd.Jaafarrulluddin.4.Sang Saputera(Tuanku Nizammuddin.5.Nakhoda Kassim(Tuanku Baharuddin.6.Datu Pajang.7.Datu Magat.8.Datu Saba.9.Datu Matik.Ayahnda Nakhoda Nakhoda ini bernama Sultan Adi SuryaAlam Bintara.Susunjalur Keturunan Nakhoda RAGAM.Keturunan yang Masih berdarah HIJAU.Kerusi Pemerintahan mereka masih ada di Brunei.kalau bukan keturunan berdarah HIJAU.tidak mampu duduk diatasnya.akan muntah darah.

Albert Kennedy Senin, Mei 17, 2010 6:05:00 AM  

Kepada "Sdr.Suffian",Terima kasih yang sebesar-besarnya atas masukan dan info yang telah Sdr berikan,semua tambahan informasi,kritik,atau saran akan sangat membantu kami dalam menuliskan kisah sejarah yang tidak mengada-ada.
Adapun tulisan tentang makam Raja Tengah bersumber dari buku resmi yang dirilis oleh Pemerintah daerah Kabupaten Sambas,di teliti oleh Tim pencari fakta sejarah Kabupaten Sambas,dan dicocokkan dengan arsip negeri serawak serta Brunei,dan arsip sejarah Kesultanan Sambas.
Jika dalam penulisan sejarah terjadi perbedaan pendapat itu adalah hal yang membangun,karena itu berarti akan semakin banyak peneliti baru yang akan mencari fakta sejarah tersebut.
salam yang setinggi tingginya atas masukan Saudara "Suffian".
Terima Kasih

Posting Komentar

Pengguna anonim bebas berkomentar,tapi "Maaf" semua komentar memerlukan persetujuan untuk diterbitkan.

Pengikut

Download Ebook,Internet Mobile & Gadget

RANDOM POST

  © Blogger templates Modifikasi The Professional Gradient Template by Albert Kennedy 2010

Back to TOP