SEJARAH SAMBAS bag 1
Sejak tanggal 15 Juli 1999 kota sambas telah kembali bangkit menjadi ibukota kabupaten Sambas…,Sebelumnya kota Sambas hanya menjadi ibu kota kecamatan Sambas,yaitu salah satu kecamatan dalam kabupaten daerah tingkat dua Sambas yang beribukota di Singkawang (sejak tahun1957-1999).
Kalau kita lihat kebelakang,sejarah kesultanan Sambas,adalah sebuah kerajaan kesultanan besar diKalimantan maupun dinusantara Indonesia,kesultanan Sambas terkenal sejak dizaman Sultan Muhammad Syafi’uddin I (1631-1668).kejayaan kesultanan Sambas telah membesarkan nama negeri Sambas,sampai era sultan sambas yang ke 15 yaitu Sultan Muhammad Mulia Ibrahim Syafiuddin atau juga dikenal dengan sebutan Sultan Syafi’uddin II (1931-1943).
Gelar kesultanan Sambas terputus setelah beliau dibunuh oleh tentara Jepang tahun 1943, kekejaman fasisme Jepang telah meruntuhkan kejayaan negeri Sambas.
Sejak abad 13 asal mu’asal kerajan Sambas sudah ada,yaitu dimulai dengan sebuah kerajaan didaerah Paloh yang disebut dengan
“NEGERI KEBANARAN “ kemudian berkuasa raja raja keturunan Majapahit ,sampai Ratu Sepudak dan Ratu Kesuma Yuda,,namun belum banyak fakta dan bukti bukti tertulis dizaman tersebut,semua hanya berdasarkan cerita turun temurun hingga Negeri Kebanaran ditelan zaman,catatan tertulis dimulai sekitar adab ke 13,bermula dari kedatangan prajurit Majapahit dipesisir pantai utara pulau Kalimantan tepatnya didaerah kecamatan Paloh yang merupakan pusat pemerintahan Negeri Kebanaran..
Dizaman Ngeri Kebanaran kekuasaan tertinggi dipimpin oleh raja atau Ratu..namun ketika Raja Tengah ( RajaTangah dari Berunai ) dan puteranya Raden Sulaiman menyebarkan agama Islam,kerajaan Sambas disebut dengan Kesultanan Sambas dan pimpinan tertinggi dipegang oleh seorang Sultan.
Setelah sekian lama pemerintahan Negeri Kebanaran di Paloh,pusat pemerintahan dipindahkan ke Kota Lama ( dekat Kecamatan Galing) ,kemudian berpindah Kota Bangun ( kecamatan Teluk Keramat) setelah itu dipindahkan lagi kedaerah Kota Bandir,lalu pindah ke Lubuk Madung,kemudian pindah lagi ke simpang Tiga Muara Ulakan,tempat sekarang berdirinya istana “ALWADZIKHUBILLAH”…….
Konon menurut cerita didalam perjalananya Rombongan Raden Sulaiman pernah singgah dan menebas semak belukar ditepian sungai dekat muara untuk membangun istana,namun karena daerah tersebut dataranya rendah setelah ditebas(dibabat) daerah tersebut ditinggalkan,maka sampai sekarang derah tersebut disebut “Tebas” yang merupakan salah satu kota kecamatan didaerah pemerintahan Kabupaten Sambas
Alhamdulillah keinginan rakyat Sambas untuk menjadikan kota Sambas sebagai ibukota kabupaten terwujud,..
Sejak tanggal 15 Juli 1999,setelah lima puluh tahun menjadi negeri yang tertidur(1943-1999) setitik cahaya keemasan NEGERI KEBANARAN mulai berbinar,kabupaten Sambas dimekarkan menjadi tiga bagian yaitu : Kabupaten Bengkayang,Pemerintahan Kota Singkawang dan Kabupaten Sambas
Walau tak seluas diZaman Raja raja dan Sultan terdahulu, kini Kabupaten Sambas kembali beribukota dikota SERAMBI MEKAH “SAMBAS”.
Albert kennedy _”silakan tulis saran komentar anda atau cerita lain tentang Sambas “
Catatan : Dipetik dari buku :
“SEJARAH KESULTANAN DAN PEMERINTAHAN DAERAH SAMBAS”
Dinas Pariwisata PEMDA Kabupaten Sambas th 2001.
24 Januari, 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
salam knl q anak banjarmasin,,,,,,,gini bagi yg membaca,,,,,,tulisan q.di tempat q ada nama seorang kelahiran bandung,,tepatnya di garut,namanya rachmat sambas,,,,,,kata beliau di masih keturunan sambas,,,,,dan konon katanya kalau kturunan sambas dapat di kenali,dari ciri2nya yang banyak tai lalat,,,,,nah belia si pa rachmat sambas itu banyak skali tai lalatnya,,,cuman pgn ngasih tau aj siapa tau bermanpaat,,,,trimakasih bagi yang mau membcanya.assalamualaikum Wr.Wb
Posting Komentar
Pengguna anonim bebas berkomentar,tapi "Maaf" semua komentar memerlukan persetujuan untuk diterbitkan.