30 April, 2009

SULTAN SAMBAS PERTAMA.bag 2

SULTAN SAMBAS PERTAMA

Dengan telah teraturnya roda pemerintahan,sengketa kekeluargaan telah dapat teratasi dan pusat pemerintahan telah menjadi satu kembali,maka Sultan Muhammad Syafi’uddin memerintahkan dan mengutus Puteranya yang sulung Raden Bima untuk pergi ke Matan Sukadana menjumpai kaum kerabatnya dari pihak ibunya. Kedatangan ke Sukadana disambut oleh Sultan Muhammad Zainuddin,Putera almarhum Sultan Muhammad Syafi’uddin,Sultan Sukadana,dengan upacara secara besar besaran.oleh Sultan diperintahkan kepada menteri,Hulubalang dan seluruh lapisan masyarakat berkumpul mengadakan pesta bersuka ria.Diistana Matan dipertunjukkan beraneka macam kesenian dan tari tarian selama tujuh hari tujuh malam.Puncak dari perayaan tersebut ialah perkainan antara Raden Bima dengan Puteri Indra Kesuma,adik bungsu dari Sultan Muhammad Zainuddin.Dari perkawinan ini Raden Bima mendapat seorang putra dan diberi nama Raden Melia,diambil dari nama sungai yang terdapat di Sukadana.
Setelah mendapat putera dan sudah setahun lebih berada diMatan Sukadana dengan persetujuan Sultan Muhammad Zainuddin,Raden Bima tiga beranak kembali ke Sambas.Betapa girangnya Sultan Muhammad Syafi’uddin atas kedatangan anak menantu dan cucunya ini.Kedatangan mereka disambut oleh rakyat,dielu elukan oleh menteri,ditaburi beras kuning serta ditepung tawari,sebagaimana adat kesultanan Sambas waktu itu (adat tepung tawar hingga sekarang masih berlaku di Kabupaten Sambas).
Tidak lama berada di Sambas,Raden Bima dititahkan lagi oleh ayahandanya mengunjungi keluarga di Brunei.Raden Bima berangkat dengan tiga buah perahu.ia mendapat kabar bahwa Sultan Brunei berada di Kelaka,Serawak.Maka Raden Bima menghadap di Kelaka.Sultan Muhyiddin sangat gembira menerima kedatanganya,bersama sama dibawa ke Brunei beserta rombongan.Raden Bima adalah cucu Raja Tengah,Raja Serawak yang berasal dari kesultanan Brunei.
Raden Bima disambut dengan upacara perarakan diPasir Perarakan diujung Sapoh,Kuala Brunei.Dinobatkan diistana Sultan Brunei oleh Sultan Muhyiddin menjadi Sultan dengan gelar “Sultan Anom”.
Kepadanya oleh Sultan Brunei dihadiahkan alat alat kebesaran kerajaan(Regalia) yakni : Payung Ubur Ubur,PayungKeemasan,Tombak Canggah,Tombak Bertatah Emas,Keris,Tempat Dian,Puan Keemasan,Gendang Nobat,Nekara,Gong Kromong,Serunai Nafiri dan Gambang lengkap dengan pemainya.

Read more...

29 April, 2009

SULTAN SAMBAS PERTAMA .Bag 1

SULTAN MUHAMMAD SYAFI’UDDIN I "SULTAN SAMBAS PERTAMA"

Setelah tiga tahun lamanya Raden Sulaiman di Kota Bandir,mereka berpindah ke Lubuk Madung.DiLubuk Madung inilah Raden Sulaiman dinobatkan sebagai Sultan dengan gelar SULTAN MUHAMMAD SYFI’UDDIN I (Mengikut gelar saudara ibunya di Sukadana) Pada hari Senin tanggal 10 Zulhijjah 1040 Hijriah bersamaan dengan tanggal 9 Juli 1631.saudaranya Raden Badaruddin diangkat menjadi Pangeran Bendahara Seri Maharaja dan Raden Abdul Wahab diangkat menjadi Pangeran Tumenggung Jaya Kesuma.

Lubuk Madung letaknya disebelah hulu Sungai Teberau,anak dari Sungai Sambas Kecil simpang kanan,Sebuah lubuk yang dalam dan lebar pada sebelah hilirnya terdapat sebuah desa Lubuk Lega’.
Sebelum diangkat menjadi Sultan,Raden Sulaiman telah mengirim utusan kepada pamannya Sultan Abdul Jalilul Akbar diBrunai memohon kurnia gelar Sultan.

Permohonan tersebut dikabulkan,Raden Sulaiman diminta untuk segera datang ke Brunei.Dalam suatu upacara penobatan diraja yang dihadiri oleh Sultan Abdul Jalilul Akbar beserta para menteri,Panglima Hulubalang,orang orang besar kerajaan,diadakan pawai perarakan menyambut Raden Sulaiman bertempat diujung Muara Sapoh kuala Brunei.Tempat ini terkenal dengan nama Pasir Perarakan bagi penyambutan Sultan Sambas yang akan Berpuspa.(sesuai dengan riwayat Buku”Raja Tengah Raja Serawak Pertama Dan Terakhir” hal 12,oleh Dr.Haji Awang Mohammad Jamil Al Sufri)

Dalam Buku “Silsilah Sambas”,Sultan Muhammad Syafi’uddin menyebutkan :

“Dan adapun itu Sultan Muhammad Syafi’uddin nama Batang tubuhnya Raden Sulaiman ia dilahirkan oleh ibundanya Ratu Surya dinegeri Sukadana pada hari Rabu waktu Lohor kepada 10 hari bulan Syawal 1009 Sannah kepada tahun Zai.kemudian Raden Sulaiman digelar Sultan Muhammad Syafi’uddin kepada hari Senin 10 hari bulan Zulhijjah Sannah 1040 tahun kembali kerahmatullah kepada hari jum’at pada 10 hari bulan Al Muharram 1080 kepada tahun Waw".

Read more...

25 April, 2009

AWARD BERUNTUN

Award Pertamaku

Menulis adalah suatu kegemaranku yang tak bisa untuk kutinggalkan,karena hal tersebutlah Aku membuat Blog ini.memang aku bukan seorang yang ahli dan pandai dalam menulis ,tapi sekadar menyalurkan hobi dan sedikit berbagi dengan teman sesama Blogger ,dan itu bagiku adalah sesuatu yang sangat mengasyikkan.

Dan sungguh sesuatu yang tak terduga bagiku,ketika ada seorang teman yang rela bagi bagi Award kepadaku,sungguh suatu kebahagiaan dan ini merupakan motivasi yang amat kuhargai..award ini datangnya dari teman sesama Blogger Sambas,walaupun dia merantau jauh dinegeri jiran(Malaysia) tapisaja mempunyai rasa solidaritas yang tinggi terhadap sesama Blogger dari “Bumi Terigas” Kabupaten Sambas… Award ini saya dapatkan dari “MAS BUDI”.

Dan award ini menyebarkan tema:

As a dedication for those who love blogging activity and encourage friendships through blogging.To explore the reasons why we love blogging!

List untuk rules-nya sebagai berikut:
1.Place the award logo in one post as soon as you receive it.
2.Do not forget to mention who gives you the award.
3.Answer the award's question by writing the reason why you love blogging.
4.Tags and distribute this award to as many friends as you like.
4.Do not forget to place their links in your post.

Dan yang kedua adalah :

Ini award datengnya dari Kontjidot juga, Award yang ini bernama GA Award 2009.dan saya mendapatkanya dari “MAS BUDI”.

Adapun rules award ini adalah:
1.Put the logo on your blog or post.
2.Nominate at least 10 blogs which you think are "Friend Contribution".
3.Be sure to link to your nominees within your post.
4.Let them know that they have received this award by commenting on their blog.
5.Share the love and link to this post and to the person from whom you received your award.



Tapi gue masih bingung award ini mesti dibagi sama siapa ya..?..

AWARD YANG KETIGA

e..belum sempat bagi award dari Mas Budi,hari ini dapat lagi satu Award dari mas chandra..ya sekalian deh besok baru gue bagi bagi,ama teman teman...


ini dia award dari Mas chandra
Dan yang terpenting saya mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya buat teman yang telah sudi bagi bagi award

Read more...

21 April, 2009

HARI KARTINI

MAKNA HARI KARTINI..?..

Kalau sekarang orang lagi hangat membicarakan tentang hari Kartini,saya jadi bertanya Tanya dalam hati,benarkah hari Kartini sekarang mempunyai arti..?..

Seperti sebuah symbol, hari Kartini hanyalah satu dari hari hari besar bangsa Indonesia yang sekarang seolah tak lagi mempunyai daya motivasi yang berarti..apakah anak anak negeri ini benar benar tau apa makna hari kartini ..?..ataukah mereka mengganggap hari Kartini hanya sebuah cerita yang tak lagi harus di peringati…

Sejuta pertanyaaan dan anggapan muncul dibenak Saya,sehingga ada rasa keinginan untuk menanyakan kepada teman teman apa dan bagaimana makna hari Kartini menurut mereka,..?..oleh karena itu saya menulis pertanyaan ini untuk semua,dan saya sangat berharap komentar teman teman tentang hari Kartini menurut pandangan anda secara pribadi…

Silahkan tulis pendapat dan komentar anda tentang apa..?.. bagaimana ..?..atau apa saja tentang hari Kartini… 

Read more...

20 April, 2009

ATLET WUSHU KALBAR

JUNAIDI ATLET WUSHU KALBAR

Rencana Junaidi atlet wushu Kalimantan Barat untuk berangkat ke Thailand,akhir April ini,masih belum ada kepastian dan terancam gagal.walau demikian Junaidi merasa tak kecewa karena nemurutnya masih ada event internasional lainnya di Italia.

Sebelumnya atlet yang tergabung didalam SASANA PERSAHABATAN PERGURUAN SHAOLIN KUNGFU(PPSK) Pontianak ini berencana untuk mengikuti Asian Martial Art (AMA) di Bangkok,25 April-03 Mei mendatang.

Namun karena tidak menentunya situasi politik dinegeri Gajah Putih tersebut,pertandingan itu ditunda,..Junaidi merupakan salah satu dari dua orang atlit yang akan mewakili Indonesia,selain Oscar Yogurt,dari Jawa Timur.

Junaidi yang menekuni cabang bela diri Wushu khususnya kategori Shansao ini merubah haluan dan target kejuaraan, dan yang dituju adalah WushuWold Champion di Italia,Juli 2009 mendatang.

menurut pelatih Junaidi,Masri Lee Gomes kabar penundaan kejuaraan di Thailand didapat dari pengurus besar Wushu di Jakarta.

Informasi dari KONI pusat ,atlet yang gagal berangkat ke Thailand harus mengikuti event lain agar bisa mempersiapkan diri untuk menghadapi pertarungan pada saat Sea Games di Laos Desember mendatang.

Dilevel nasional ,Junaidi berlaga dikelas 60 Kg.Junaidi adalah peraih perak dalam PON Kalimantan Timur Juli 2008 lalu.saat ini dia juga masih di Kaltim mempersiapkan diri,mengikuti latihan(Pelatnas) jangka panjang.

Read more...

18 April, 2009

TARIF MURAH INTERNET

MENUNGGU TARIF MURAH INTERNET

Mendengar adanya kabar tentang akan diturunkanya tarif internet di Indonesia adalah sesuatu hal sangat menggembiraka bagi pecandu dunia maya.karena sesautu yang murah adalah hal yang sangat menggoda dan sangat digemari oleh banyak kalangan..tapi dibalik tarif yang turun kita tentu tetap menuntut pelayanan yang lebih dari pihak operator,alangkah sangat mengecewakan jika penurunan tarif diikuti dengan penurunan pelayanan yang diberikan.

Semua janji dan orasi pihak operator didalam iklan mereka rasanya belum dapat menjanjikan buat kita,sebelum kita meraaskan dan menikmati apa yang mereka janjikan.ditambah dengan kecendrungan pihak operator yang memberikan tarif murah dengan sejuta persyaratan dan embel embel yang terkadang amat menipu perasaan konsumen.

Bercermin dari kejadian kejadian di atas kita tentu tak ingin penurunan tarif internet yang dijanjikan kali ini akan berbuah kekecewaan bagi kita para konsumen..untuk membuktikan hal tersebut tanpaknya kita  harus sabar menunggu ,apasaja kiranya model tarif yang akan ditawarkan operator kita kepada konsumen mereka.

Kita tunggu aksi mereka.!..

Read more...

16 April, 2009

KERATON ALWATZIKHOBILLAH

KERATON ALWATZIKHOBILLAH( ISTANA SAMBAS)

Kalua anda mengunjungi Sambas jangan lupa untuk menyempatkan diri berkunjung ke Keraton Al-watzikhobillah Sambas ,yang dibangun pada masa pemerintahan Raden Sulaiman yang bergelar Sultan Muhammad Syafi’uddin I.keraton ini memang sudah beberapa kali dibongkar,dan Istana yang ada sekarang sudah berumur sekitar 200 tahun dan beberapa kali mengalami perehaban.


GERBANG UTAMA ISTANA SAMBAS

Istana yang kokoh berdiri dipertemuan Tiga Sungai,yakni Sungai Sambas Kecil,Sungai Subah dan Sungai Teberau,memang mempunyai sejuta kisah ,yang kadang tak dapat dicerna dengan akal.
Raden Dewi Kencana,Ratu Keraton Sambas,mengungkapkan ,Keraton Sambas masih banyak memiliki benda Pusaka,diantaranya Tempat tidur Raja,Kaca hias,Seperangkat alat untuk makan Sirih,Pakaian kebesaran Sultan,Payung Ubur Ubur,Tombak Canggah,Meriam Beranak,Pedang Sultan,Tempayan keramik dari Cina dan kaca Kristal dari Inggris dan Belanda.

Benda yang masih dikeramatkan hingga sekarang yakni meriam beranak.
Setiap ada sesutu yang akan terjadi meriam itu bisa saja raib/menghilang entah kemana,tapi bisa kembali dengan sendirinya.Meriam itu jumlahnya tujuh buah dan diberi nama : Raden Mas,Raden Putri ,Raden Sambir,Raden Pajang,Ratu Kilat,Pangeran Pajajaran dan Panglima Guntur.

Menurut Gusti Sofyan Kailani(60) Penjaga Kamar Pusaka, saat ini Meriam Ratu Kilat sedang tidak ada ditempat dan telah lama pergi dari istana.itu biasanya akan menandakan kejadian alam luar biasa didunia.Namun menurutnya Meriam tersebut bisa saja tiba tiba ada ditempat(kembali dengan sendirinya)...Karena menurut beliau,meriam itu bukan Raib,atau dicuri orang,melainkan pergi meninggalkan keraton untuk mengatasi sesuatu hal atau peristiwa.tapi bila sudah sampai waktunya ia akan kembali dengan sendirinya.

Keraton yang berada diMuara Ulakan ini(Sambas) juga menawarkan keindahan alam yang luar biasa.dimana Bangunan Keraton yang menghadap sungai tersebut,mencirikan bahwa jalur transportasi zaman dahulu melalui sungai dan adanya Lambang Kuda Laut diatas atap keraton menandakan bidang yang menyokong perekonomian keraton saat itu adalah Bahari.

Memasuki kawasan Keraton,pengunjung akan ditemukan dengan bangunan segi delapan.dulunya itu merupakan Pendopo.,tempat ini digunakan Sultan untuk beristirahat dari perjalanan jauh dan bermusyawarah .Atap bangunan yang berbentuk Segi Delapanitu memiliki makna delapan arah mata angin.


BANGUNAN SEGI DELAPAN

Dibangunan ini ada delapan jendelanya menandakan arah angin.tapi terkadang jendela jendela tersebut memberikan tanda...Bila tujuh jendela tertutup,dan satu jendela akan terbuka dengan sendirinya,bermakna ada sesuatu yang perlu dikhawatirkan,begitu seterusnya,yang mana tanda tanda tersebut terasa mustahil bagi sebagian orang...Disisi kanan halaman istana terdapat sebuah mesjid yang juga bersamaan dibangun dengan keraton,mesjid ini diberi nama Mesjid Jami’(artinya Mesjid Agung).Didepan samping pagar istana terdapat bangunan tempat meletakan Beduk,lingkaran beduk tersebut terbuat dari emas,tulang belulang monyet yang berwujud puteri.


TEMPAT BEDUK

Sementara ditengah lapangan depan Keraton,berdiri tegak Tiang Bendera yang berbentuk tiang layar kapal (seperti gambar di atas/header blog ini).tiang ini menandakan kejayaan Keraton Sambas dari bidang Maritim pada masa Panglima Anom.Dibawahnya terdapat tiga meriam yang berasal dari belanda dan Inggris.oleh karena itu,Keraton Sambas dulunya menjadi pusat pemerintahan dari Tujuh keraton di Kalimantan Barat.


TIGA BUAH MERIAM DIBAWAH TIANG BENDERA

Dibagian belakang keraton terdapat tempat pemandian Puteri dan Permaisuri keraton.disamping bangunan keraton ada bak penampungan air,dimana air yang diambil itu dipercayai memiliki khasiat positif buat orang yang meminumnya.Disekitar keraton juga terdapat Kampung Dalam Kaum yang artinya kampung keluarga keraton.tak jauh dari keraton terdapat pemakaman raja raja dan keluarga keraton,diantaranya makam Sultan Syafi’uddin II(yang menulis Buku “SILSILAH SAMBAS”),Makam Permaisuri Ratu Anom Kesuma Ningrat,beserta keluarga dan keturunanya.dalam kawasan ini terdapat tiga puluh enam pemakaman keluarga keraton...

SUMBER: 
Buku “Kabupaten Sambas Sejarah Kesultanan Dan Pemerintahan Daerah”,Dari Pemda Sambas,Dinas Pariwisata Kabupaten Sambas Th 2001.

Harian “Tribun Pontianak”,edisi 246 Th 1,hal 09.

Read more...

15 April, 2009

RAJA TENGAH KE SAMBAS (KOTA BANGUN)

RAJA TENGAH (RAJA SARAWAK) KE SAMBAS (KOTA BANGUN)

Rombongan Raja Tengah yang berlayar ke Sambas telah menjadi besar,karena pengikutnyapun ada yang kawin dan beranak di Sukadana…Mereka berangkat dengan menggunakan 40 buah kapal yang dipersenjatai.
Perpisahan ini amat berat dirasakan Raja Tengah dan Panembahan Matan / Sukadana.Sambil meneteskan air mata Panembahan Matan/Sukadana menitipkan adiknya Ratu Surya Kesuma,seraya berjanji akan bantu membantu apabila mengalami kesulitan .Sebaliknya Raja tengah pun mengucapkan terima kasih atas limpahan karunia yang telah diterimanya selama ini.Dia berjanji untuk melindungi istri dan anak anaknya.

Sultan Syafiuddin II,dalam BukuNya“SILSILAH SAMBAS”, hal 13, menuliskan sebagai berikut :

“Maka Sultan pun telak mempertaruhkan akan saudaranya Ratu Surya Kesuma kepada Raja Tengah.Maka adalah ketika itu Raja Tengah sudah dapat lima orang putera,3 laki laki dan 2 perermpuan,yang tuanya laki laki bernama Raden Sulaiman,yang kedua bernama Raden Badaruddin,yang ketiga bernama Raden Abdul Wahab yang keempat bernama Raden Rasymi Puteri yang kelima bernama Raden Ratnawati.
Maka setelah siap kelengkapan,keluarlah dari Sukadana dengan 40 haluan perahu dengan cukup senjatanya dan penuh orangnya,serta membawa isteri dan lima orang anaknya.Kemudian tiada berapa lamanya dilaut,maka sampailah di sungai Sambas.Sekalian itu perahu 40 buah dengan berselamatan semuanya tiada ada satu apa marabahayanya dan berhimpunlah berlabuh Dikota Bangun dan berbuat dusun disitu”.


Armada Raja Tengah yang menyusuri pantai utara,kemudian menyusuri Sungai Sambas Besar,berhenti disuatu tempat bernama Kota Bangun,ditempat tersebutlah mereka membangun perkampungan,lokasi tersebut tidak jauh dari Kota Lama yang waktu itu merupakan Ibukota dari Kerajaan Sambas (menurut Tim peneliti sejarah kerajaan Sambas diperkirakan waktu itu nama kota lama masih bernama Kota Sambas,sebutan Kota Lama baru digunakan setelah ibukota Kerajaan Sambas berpindah).
Raja Rengah sejak tinggal diSambas bermukim DiKota Bangun,ia rajin mengembangkan agama Islam,dalam waktu yang singkat telah banyak rakyat yang menganut agama Isalm.

Setelah cukup lama mereka bermukim Dikota Bangun,hubungan erat dengan Kota Lama telah terjalin.Maka Raja Tengah meminangkan anaknya Raden Sulaiman untuk dijodohkan dengan Puteri Mas Ayu Bungsu,puteri kedua dari Ratu Sepudak.lamaran tersebut dikabulkan oleh Ratu Anom Kesuma Yuda(Pangeran Prabu Kencana) yang nantinya sebagai ipar dari Raden Sulaiman .

Menurut buku yang ditulis Sultan Syafiuddin II ,pasal yang ketiga
Petikan Buku “SILSILAH SAMBAS” yang telah dialih aksarakan :


“Hatta beberapa lama Raja Tengah duduk disitu,maka anaknya yang bernama Raden Sulaiman pun dipinangkan oleh ayahanda baginda itu kepada Mas Ayu Bungsu puteranya Ratu Sepudak yang yang tinggal diKota Lama,jadi ipar oleh Ratu Kesuma Yuda yang bernegeri diKota Lama,Maka setelah putuslah bicaranya ,maka segeralah dikawinkan oleh Ayahanda baginda semufakat Seri Paduka Ratu Kesuma Yuda bagaimana istiadat Raja Raja berkawin.Maka setelah selesai dari pekerjaan perkawinan,maka duduklah Raden Sulaiman dengan isterinya serta berkasihan kedua laki isteri.
Kemudian sudah berapa lamanya Raja Tengah duduk istirahat lepas dari pada mengawinkan anaknda Raden Sulaiman itu,maka iapun pikirlah hendak pergi berlayar ke Serawak.


Ratu Sepudak telah wafat tidak lama setelah Raja Tengah sampai di Sambas.sesuai dengan wasiatnya Pangeran Prabu Kencana telah dinobatkan menjadi Ratu dengan dengan nama dan gelar Ratu Anom Kesuma Yuda.

Menurut sejarah ,diSambas memerintah seorang raja keturunan Majapahit yang menganut agama Hindu,bernama Ratu Sepudak dengan dengan pusat pemerintahanya di Kota Lama.sekarang Kota Lama hanyalah merupakan perkampungan termasuk dalam wilayah kecamatan Teluk Keramat,kurang lebih 36 KM disebelah Barat daya kota Sambas.
Ratu Sepudak mempunyai dua orang puteri yang sulung Puteri Mas Ayu Anom dikawinkan dengan keponakanya yang bernama Pangeran Prabu Kencana,yang kemudian ditetapkan sebagai pewaris mahkota apabila Ratu Sepudak meninggal,dengan nama gelar Ratu Anom Kesuma Yuda.
Puteri Ratu Sepudak yang seorang lagi Puteri Mas Ayu Bungsu yang dikawinkan dengan Raden Sulaiman.Ratu Sepudak masih mempunyai seorang keponakan,yaitu adik Pangeran Prabu Kencana bernama Pangeran Mangkura,kedua nama yang terakhir ini adalah anak dari Pangeran Condong Paseban,saudara sekandung Ratu Sepudak.

Setelah setahun perkawinan Raden Sulaiman mendapat seorang anak laki laki diberi nama Raden Bima.Ratu Anom Kesuma Yuda, sangat mempercayai adik dan iparnya.Pangeran Aria Mangkurat diangkat sebagai Wazir I dan iparnya Raden Sulaiman diangkat sebagai Wazir II.

Catatan : Sumber utama,Buku “SILSILAH SAMBAS”,Yang ditulis oleh Sultan Syafi’uddin II.

Read more...

14 April, 2009

BUAIAN DAMBA

BUAIAN DAMBA

Goresan By: ALBERT KENNEDY

Kurangkai kata mencari makna
Kurangkai asa hiasi cita
Kurangkai kuntum anerka rupa
Untuk dirimu buaian damba

Tidak terbatas jarak dan waktu
Tiada batas siang malamku
Walau sejuta aral mengganggu
Tetap diriku ingin bertemu

Tak ingin air tak ingin hidangan
Lapar dan haus kuketepikan
Hanya terbayang seulas senyuman
Cukup bagiku gantikan sarapan

Ah….tudur tak lena mata berkaca
Terlalu lama malam kurasa
Harapkan siang saat kau tiba
Tebarkan senyuman mengusir lara

Read more...

10 April, 2009

RAJA TENGAH KAWIN DENGAN PUTERI MATAN

RAJA TENGAH KAWIN DENGAN PUTERI MATAN

Oleh karena Raja Tengah mempunyai kepribadian yang baik,taat menjalankan perintah agama,disukai dan dicintai oleh rakyat.. Dan Raja Matan mengetahui bahwa sebenarnya beliau adalah Raja Sarawak,maka Sultan Muhammad Syafi’uddin berkenan mengawinkannya dengan adiknya yang bernama Ratu Surya Kesuma.dari perkawinan Raja Tengah dengan Ratu Surya Kesuma dikarunia lima orang anak yang masing masing bernama,Raden Sulaiman (Sultan Sambas Pertama),Raden Badaruddin,Raden Abdul Wahab,Raden Rasymi Putri dan Raden Ratna Wati.

Menurut Raja Ali Haji dalam buku “Silsilah Melayu Dan Bugis Dan Sekalian Raja Rajanya” dan P.J Veth dalam buku “Borneo’s Westerafdeeling” ,raja raja Sukadana Matan berasal dari Majapahit dimulai dari Prabu Brawijaya beranakkan Raja Bapurung (Pangeran Prabu)...dalam bahasa dayak Bapurung berarti bertato,Raja Bapurung beranakkan Panembahan Karang Junjung(Talaunia Canddlei),beranakkan Panembahan Bandala,beranakkan Panembahan Sukadana,beranakkan Panembahan Air Mala,beranakkan Panembahan Baruh,beranakkan Panembahan Giri Kesuma,yang kawin dengan Ratu Mas Jaintan disebut juga Ratu Bunku dari Landak dan mempunyai tiga orang anak Yaitu Panembahan Giri Mustika bergelar Sultan Syafi’uddin,Puteri Surya Kesuma kawin dengan Raja Tengah,Gusti Lekar kawin dengan Utin Periuk dari Meliau/Tayan.

Setelah cukup lama tinggal di Sukadana dan mempunyai lima orang putera,pada suatu hari Raja Tengah bersama istrinya Ratu Surya Kesuma menghadap Sultan Muhammad Syafi’uddin,mohon untuk diijinkan meninggalkan Sukadana,untuk pindah bermukim didaerah Sungai Sambas.

Sejak ia berada di Brunei dan Sarawak,Raja Tengah telah mendengar kisah tentang Negeri Sambas yang kaya dengan emas.selama berada di Sukadana,iapun mendengar tentang kerajaan Sambas dengan Rajanya Ratu Sepudak dan Kota Lama merupakan bandar yang ramai dikunjungi para pedagang.karena itulah Raja tengah sangat gembira ketika diijinkan Sultan Syafi’uddin,untuk berlayar ke Sambas (Kota Bangun).

Catatan :Menurut Tim Peniliti Sejarah Sambas,”KOTA LAMA” dulunya disebut “KOTA SAMBAS”,namun setelah ibukota Sambas berpindah...Kota tersebut disebut KOTA LAMA (Bekas ibu kota yang lama).

Read more...

08 April, 2009

PENGATURAN ULANG HALAMAN BLOG

PENGATURAN ULANG HALAMAN BLOG

Pada tulisan ini saya mohon maaf kepada para pengunjung dan teman teman atas ketidak nyamanan saat melayari Blog Saya ini,..hal ini diakibatkan adanya pengaturan ulang pada halaman Blog ini..jadi saya Mohon maaf kepada teman teman karena beberapa Widget seperti,Follow dan link blog teman teman serta chat box belum bisa ditampilkan…Semua Widget tersebut akan saya tampilkan kembali bila modifikasi blog ini sudah selesai,..Jadi sekali lagi saya mohon maaf atas ketidak nyamanan ini yang mudah mudahan akan segera terselesaikan..
Terima kasih atas kunjungan anda,..
Kritik dan saran dari semua selalu saya nantikan

Read more...

06 April, 2009

GELISAH

GELISAH

Goresan dari : ALBERT KENNEDY

Kala langkah terasa gelisah
Hijau dan biru tak lagi indah
Bergelut resah dihati gundah
Tak tahu jalan harus kuarah

Bersama ragu bergayut pilu
Bersama haru minda tak tentu
Semakin galau sanubariku
Apakah rindu datang bertamu..?.

Tak jelas warna untuk kukenal
Tak jelas pola untuk kurangkai
Tak jelas bagiku,tak jelas dan semu
Apakah begini derita rindu..?...

Kutanya bintang juga rembulan
Bisu jawabnya,tak ada makna
Kutanya hati kutanya nurani
Hanyalah sepi,yang kutemui

Adakah rindu timbulkan gelisah..?..
Adakah cinta timbulkan gundah..?..
Walau merintih mata memerah
Tak jadi penawar,kutetap gelisah…

Read more...

05 April, 2009

SAMBAS DISERANG INGGRIS 1812-1813

SAMBAS DISERANG INGGRIS 1812-1813

Selama dua abad kesultanan Sambas berdiri,selalu dirongrong oleh berbagai kekautan baik yang datangnya dari dalam negeri maupun dari luar negeri.
Kedaulatan sering dilanggar sehingga menimbulkan beberapa kali peperangan.
Sampai penutup abad ke 18 Belanda dan Inggris hanya berhasil melakukan perniagaan yang tidak mengikat.

Hubungan antara kesultanan Sambas dengan Belanda dan Inggris tidak terlalu akrab.
Inggris dan Belanda selalu berusaha menuntut pembagian tanah yang lebih luas untuk kantor dagang dan benteng (loji) sehingga timbul pertengkaran antara Sultan Sambas dan Inggris yang meminta tidak hanya hak monopoli dalam perdagangan,juga meminta tanah pemukiman didaerah Paloh “Tanjung Datuk”,permohonan mereka ditolak oleh Sultan Sambas.
Alexander Hare,wakil pemerintah Inggris yang datang menemui Sultan Sambas pada tahun 1812 mengira akan dengan mudah mendapat beberapa bidang tanah diSambas,mereka merasa kecewa atas sikap tegas Sultan terhadap mereka.

Pada masa itu Negeri Sambas dalam keadaan sangat lemah,karena secara berturut turut sejak tahun 1789 sampai dengan tahun 1791 diserang oleh pasukan Siak Sri Indrapura…Didalam negeri mendapat gangguan dari Kongsi Kongsi pertambangan emas orang Cina…
Pada tahun 1811,Sultan Abu Bakar Tajudin I menerima laporan dari rakyatnya (nelayan penangkap ikan), bahwa dikuala Sungai Sambas Kecil telah berlabuh sebuah kapal asing milik East Idian Company kepunyaan Inggris yang amat mencurigakan...Kedatangan kapal Inggris itu ternyata untuk menuntut tanggung jawab dari Pangeran Anom yang telah menyerang kapal Inggris diperairan Banjarmasin dalam tahun 1789…Inggris memberitahukan agar Sultan Sambas mau memenuhi permintaan Inggris terhadap daerah Paloh.

Dalam upaya Sultan Sambas mempertahankan negerinya dari serangan pasukan Inggris itu,diperintahkan kepada panglima dan rakyatnya bersiap siaga membuat kubu pertahanan disebaelah kiri dan kanan Sungai Sambas Kecil dan dan menimbun batu batu besar kedalam sungai tersebut untuk menghadang kapal kapal Inggris yang berusaha masuk menelusuri alur sungai Sambas Kecil.,karena timbunan batu tersebut kapal Inggris yang besar tak bisa masuk melalui sungai Sambas Kecil sehingga sampai sekarang daerah tersebut diberi nama kampung Sebatu (karena alur sungainya dipenuhi batu).

Bagaimana kisah serangan Inggris terhadap Sambas.?..Mayor William Thorn menjelaskan,serangan pertama dilakukan pasukan Inggris terhadap kerajaan Sambas adalah pada bulan Oktober 1812 dipimpin oleh Kapten Bowen dari kapal perang Inggris bernama Phoenix namun mereka tak dapat masuk sungai Sambas kecil karena terhalang batu yang ditimbun disungai...Dalam serangan kedua pada tanggal 22 Juli 1813,dipimpin oleh Kapten Watson.mereka bergerak masuk melalui kampung Kartiasa disungai Sambas besar.
Pada tanggal 23 Juli 1813,mereka menurunkan senjata dan pada tanggal 25 Juli 1813 tentara Inggris bergerak maju menuju kota Sambas,sebelum bergerak masuk,mereka mengirimkan sepucuk surat kepada Sultan Sambas yang ditanda tangani oleh Kapten Sayer dan disampaikan oleh Kapten Bayley…Isi surat tersebut meminta kepada Sultan agar menyerahkan Pangeran Anom beserta pengikutnya kepada pasukan Inggris, surat yang disampaikan tersebut tidak ditanggapi oleh Sultan,karena ia bersama rakyat telah bertekad tidak akan menyerah sebelum berlumur darah melawan penjajah.

Merasa dilecehkan,pada malam 26 Juli 1813 pasukan Inggris bergerak maju menyusuri Sungai Betung dan hutan rimba menuju Sambas .Gerakan pasukan Inggris ini dapat dihadang oleh pasukan Sambas,sehingga Inggris harus membagi pasukanya menjadi beberapa bagian agar dapat menembus pasukan Sambas,dibawah pimpinan Kapten Morris dari resimen 14 juga tidak berhasil.kelompok lain dibawah komando Kapten Brookes dari Batalyon Sukarela Bengal 3,yang terdiri dari angkatan laut Inggris dengan 100 orang India harus mendaki jalan pintas yang terjal untuk sampai KeSungai Sambas kecil.masing masing divisi diiringi oleh sekelompok kelasi bersenjata yang membantu membawa perbekalan dan membuat jalan perintis melewati hutan rimba.

Pasukan Inggris dibawah komando Watson diberangkatkan pada jam 03.00 pagi dan setelah melewati berbagai rintangan alam,sampai didaerah pertahanan pasukan Sambas pada jam 09.30 pagi.Pasukan Ingris menyerang dan menghujani Negeri Sambas dengan peluru meriam…
Pada saat saat yang genting itu sebenarnya Pangeran Anom beserta keluarganya tidak berada di Sambas,ia sedang berkelana bersama pasukanya dan didalam pelayaran ia menderita penyakit malaria sejak 1812,karena hal tersebut ia dan pasukanya menetap sementara di Lunduk (sekarang daerah tersebut masuk wilayah Sarawak/Malaysia)…Karena penyakit tersebut Pangeran Anom tak mungkin pulang dan memimpin pasukanya,karena itu,diperintahkanlah Puteranya Pangeran Muda berangkat ke Sambas memimpin pasukanya untuk mengusir serangan pasukan Inggris.

Kubu pasukan Sambas ditepi sungai Betung tidak mungkin lagi dipertahankan,lalu mereka berpindah mengundurkan diri disebelah timur daya ,Kampung Pendawan.Pasukan Inggris pun menggempur pertahanan di Kampung Pendawan karena pada saat itu pertahanan pasukan Sambas di Sebatu dan Sungai Betung telah berhasil mereka hancurkan.

Menghadapi serangan musuh yang serba lengkap senjatanya itu,pasukan Sambas bergabung menjadi satu maju kemedan perang dibawah komando Pangeran Muda (putera Pangeran Anom).Terjadilah pertempuran yang sangat sengit dan hebat dalam hutan belantara karena persenjataan yang tak berimbang...peperangan berubah menjadi perang gerilya dan berlangsung hingga berbulan bulan…Dalam pertempuranya ini Pangeran Muda atas keberanianya yang luar biasa terkepung dalam lingkaran pasukan musuh sihingga ia gugur dimedan laga…Dengan kejadian tersebut semangat pasukan Sambas semakin menipis.Beberapa hari kemudian pasukan Inggris bergerak maju kebarat laut mengepung Pasukan Sambas sehingga tak berdaya dan terpaksa menyerah.
Kira kira 150 meter menyusur tepi sungai Sambas kecil hingga kesungai Teberau,pasukan musuh membakar sebuah kampung hingga hangus dan menjadi abu,Tempat itu hingga sekarang diberi nama “Kampung Angus”.

Ketika Pangeran Anom mendengar kabar bahwa Negeri Sambas telah kalah berperang dengan Inggris dan gugurnya Pangeran Muda(Putranya) dalam mempertahankan negeri Sambas naiklah darah pahlawanya.ia amat marah walau dalam keadaan sakit keras,ia sangat merasa sedih atas gugurnya putranya serta penderitaan yang dialami rakyat Sambas. Tapi menyadari penyakitnya ,ia bermaksud lebih baik menetap saja di kampung Lunduk dari pada kembali kenegeri Sambas.

Setelah Negeri Sambas dikuasai Inggris,datanglah berkunjung keistana Sultan ,komandan pasukan inggris dengan maksud untuk berkenalan dengan Sultan Abu Bakar Tajudin I dan Pangeran Anom.
Karena Pangeran Anom masih dikampung Lundu’ ,komandan tersebut mohon bantuan Sultan agar segera memerintahkan menterinya pergi kekampung Lundu’ membawa Pangeran Anom kembali ke Sambas.
Sultan Sambas memerintahkan 4 orang Datuk Kyai serta berpuluh orang penggiring berangkat menjemput Pangeran Anom beserta keluarganya ke kampong Lundu’.

Setelah Pangeran Anom beserta keluarganya berada kembali di Sambas,ia pergi dengan Bedar menemui komandan pasukan Inggris di kapal perangnya.Pada hari berikutnya datang pula komandan perang pasukan Inggris keistana Sambas membalas kunjungan Pangeran Anom kekapalnya.dan ia berjanji akan melaporkan segala perbincanganya dengan sultan dan Pangeran Anom kepada atasanya di Batavia( Jakarta).ia berjanji pula akan mendatangkan suatu utusan khusus ke Sambas untuk mengikat tali persahabatan dan perjanjian dagang dengan Sultan dan Pangeran Anom.

Demikianlah riwayat Negeri Sambas,setelah kalah perang melawan Inggris.Tiada berapa lama Pangeran Anom berada di Sambas ia diangkat mengantikan Sultan Abu Bakar Tajudin I .
Dalam penyerangan Inggris ke Sambas tahun 1812-1813…Inggris telah mengerahkan Resimen ke 14 Batalyon Sukarela Bengal 3 dan Artileri Bengal dengan kapal 3 perang yaitu : Kapal Perang Ratu Inggris ,Leda dan Hussen…Menurut catatan Inggris,pasukan mereka yang tewas 15 orang diantaranya beberapa perwira Inggris dan 58 orang luka ,jumlah pasukan Sambas yang tewas : 12 orang Pangeran,150 orang prajurit.

Sultan Abu Bakar Tajudin I meninggal dunia pada 20 hari bulan Ramadhan 1229 Hijriyah,dan digantikan Pada hari Jum’at 14 September 1814 M,oleh Pangeran Anom dengan Gelar Sultan Muhammad Ali Syafi’uddin I.

SUMBER :
Petikan Buku : KABUPATEN SAMBAS
”SEJARAH KESULTANAN DAN PEMERINTAHAN DAERAH”.
Pemerintah Kabupaten Sambas 2001.
Oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Sambas…

Read more...

04 April, 2009

PERJALANAN RAJA TENGAH

RAJA TENGAH (RAJA SARAWAK )KE JOHOR DAN MATAN SUKADANA

RAJA TENGAH DI JOHOR


Sewaktu tiba di Johor,rombongan Raja Tengah disambut secara adat kebesaran.kebetulan pada waktu itu Sultan Johor sedang mengadakan pesta diraja,mengawinkan salah seorang puteranya.Dalam luapan kegembiraan pada pesta tersebut telah terjadi suatu musibah.
Raja Tengah diajak menari oleh beberapa pembesar Johor,tetapi selalu ditampiknya,karena tidak sesuai dengan kepribadianya,sebagai seorang muslim yang taat.
ajakan tersebut meningkat kepada paksaan yang menurut Raja Tengah suatu tindakan mempermainkan dan mempermalukanya didepan majlis.Seorang pembesar lainya telah memintal sapu tangannya dan secara tidak sengaja mengenai muka Raja Tengah….Raja Tengah merasa dihina dan menampar muka pembesar tersebut.
Majelis menjadi gempar,pengawal dan prajurit Johor telah siap siaga untuk membela para pembesarnya,melihat keadaan yang memanas,prajurit Sakai pun siap siaga untuk mengadakan perlawanan apabila mereka diserang.Sultan sangat murka atas kejadian tersebut,namun sang Ratu berusaha menenangkan dan menengahi,akhirnya rombongan Raja Tengah kembali kekapal,mereka segera menaikan sauh kapal dan berlayar kembali ke Serawak.
Dalam cerita lain mengatakan kegaduhan bermula karena Raja Tengah menolak untuk dijodohkan dengan salah seorang Puteri Ratu Bonda.

RAJA TENGAH DI MATAN SUKADANA

Dalam pelayaranya pulang ke Serawak armada Raja Tengah dilanda angin badai,guntur petir sambung menyambung,cuaca gelap gulita,dan tiang layar banyak yang patah.setelah dua hari dua malam diterpa badai tersebut,akhirnya kapal Raja Tengah terdampar dipantai Sukadana,Matan…

Sebenarnya Raja tengah bermaksud singgah sebentar saja di Sukadana,sekedar untuk memperbaiki kapalnya,mengisi air minum dan menambah perbekalan,tetapi setelah mendapat sambutan dan perlakuan secara kekeluargaan dari Panembahan Giri Mustika,akhirnya ia setuju untuk bermukim diSukadana lebih lama lagi.

Saat itu yang menjadi raja diSukadana adalah Panembahan Giri Mustika,ia sedang kedatangan tamu utusan Raja Mekkah yang bernama Syech Syamsuddin.Utusan tersebut menyampaikan sebuah Kitab Suci Al Qur’an,sebentuk Cincin Bermata Jakut Merah dan surat pengangkatan/pemberian gelar Panembahan Giri Mustika,dengan nama dan gelar (Islami) yaitu “Sultan Muhammad Syafi’uddin”.Raja Tengah pun belajar memperdalam pengetahuan ilmu agama islam kepada Syech Syamsuddin,sebelumnya Raja Tengah memang sudah memeluk agama Islam…

Catatan :
Sultan Muhammad Syafiuddin(Matan) adalah Paman dari Raden Sulaiman Sultan Sambas yang pertama

Read more...

03 April, 2009

KONGSI CINA DISAMBAS

PERANG MONTRADO,PERSELISIHAN KONGSI THAI KONG DAN SAM TIO KIU

Sultan Abu Bakar Tajudin I dan Pangeran Anom adalah merupakan dua orang tokoh gigih yang selalu siap mempertahankan Negeri Sambas dari rongrongan bajak bajak laut maupun orang orang Portugis,Spanyol;,Belanda dan Cina…Berbagai peperangan telah dilalui sehingga Sambas disegani dan dihormati oleh kerajaan kerajaan tetangganya maupun orang Eropa dan Cina.

Orang Cina yang sejak pertengahan abad ke 18 telah bermukim diSambas dan sekitarnya merupakan bahaya bagi kesultanan Sambas dan rakyatnya pada masa itu…Kongsi kongsi pertambangan emas orang orang Cina telah tumbuh dan berkembang dengan pesat,orang orang Cina itu mendirikan kongsi kongsi seperti kongsi Thai Kong yang berpusat didaerah Lumar,Lara Dan Montrado…Kongsi Sam Tio Kiu berkedudukan di Sebangkau ,Sebawi dan Seminis.

Selain itu juga tokoh tokoh Bajak Laut seperti Datuk Cemerlang,Datuk Tuma’ dan Datuk Akub yang berasal dari Zulu yang terkenal berani dan licik berhasil memasuki Sambas.mereka menyamar sebagai pekerja pada kongsi Thai Kong dan Sam Tio Kiu dengan menerima upah murah.setelah mereka diterima menjadi pekerja pada kongsi kongsi tersebut,mereka berusaha melakukan kekacauan dan adu domba agar kedua kongsi tersebut timbul sengketa.Kelompok Datuk Tuma’ dan Datuk Akub yang bekerja pada kongsi Sam Tio Kiu dengan sengaja melakukan penggalian emas dalam daerah kekuasaan kongsi Thai Kong.sedangkan oleh Datuk Cemerlang hasil hasil dari penggalian emasnya hanya sebagian saja yang diserahkan kepada kongsi dimana mereka bekerja dan yang sebagian lagi disembunyikan…Akibat dari perbutan jahat Bajak bajak laut itu telah menimbulkan konflik diantara kedua kongsi tersebut…dan pertempuran tak dapat dielakkan,setelah melalui pertempuran yang cukup lama dan banyak menelan korban nyawa serta harta akhirnya Kongsi Sam Tio Kiu dapat dikalahkan oleh Kongsi Thai Kong.

Akibat pertikaian yang cukup berat yang diderita oleh Kongsi Sam Tio Kiu ,mereka meminta bantuan kepada Pangeran Anom supaya mengusir orang orang dari kongsi Thai Kong yang masih berada dalam wilayah pertambanganya.Mereka berjanji tidak akan mendurhakai Sultan dan Rakyatnya serta akan tetap patuh membayar upeti kepada Sultan Sambas.Perselisihan kongsi kongsi Cina itu sangt diperhatikan oleh Pangeran Anom.sejak semula ia memang telah disegani oleh pimpinan kedua kongsi tersebut.
Apabila konflik kedua kongsi tersebut dibiarkan terus berlangsung kemungkinan besar akan mengganggu ketertiban dan keamanan Negeri Sambas dan rakyatnya.Setelah dipertimbangkan sedalam dalamnya permintaan kongsi Sam Tio Kiu itu, maka Sultan Abu Bakar Tajudin I memerintahkan Pangeran Anom menyerang kongsi pertambangan emas Thai Kong yang berpusat di Lumar,Lara dan Montrado.Pasukan Pangeran Anom dibantu oleh orang orang Sam Tio Kiu dan didampingi oleh Panglima Tengku Sambo’,bekas Panglima dari Siak Sri indrapura yang telah menetap dan mengabdi diSambas.

Pertempuran antara pasukan Sambas dengan orang orang dari kongsi Thai Kong berlangsung sama sama kuat,namun bukan merupakan halangan bagi Pangeran Anom untuk menembus pertahanan pasukan Kongsi Thai Kong.Pertempuran menjadi meluas sampai kelembah Sungai Singkawang.Pasukan Pangeran Anom dapat merebut dan menduduki beberapa buah benteng pertahanan kongsi Thai Kong.dalam pertempuran yang dahsyat di Montrado telah tewas Tengku Sambo’ yaitu seorang Panglima yang berani dan amat disayangi oleh Pangeran Anom.tewasnya Panglima Tengku Sambo’ tidak melemahkan semangat perjuangan,tetapi sebaliknya pasukan Pangeran Anom yang dipimpinya sendiri semakin bersemangat menerjang musuhnya.akhirnya pasukan kongsi Thai Kong dapat ditaklukkan.

Berdirinya kongsi kongsi Cina pada masa itu di Sambas pada mulanya merupakan suatu perusahaaan menambang emas,akan tetapi kemudian telah berkembang menjadi suatu kumpulan politik yang hendak menguasai negeri ini.kongsi kongsi Cina ini tumbuh berkembang didaerah Sambas,Bengkayang ,Montrado dan Mandor.

Bagaimana besarnya pengaruh dan kekuasaan kongsi kongsi Cina ini sebagaimana dilaporkan oleh George Windsor Earl dalam bukunya “The Fastern Seas” diterbitkan oleh Oxford University Press,1973,(terjemahan mantan Bupati Sambas H.M.Nurdin,sebagai berikut).

“Sesuai dengan pengumuman dan pemberitahuan Kaisar Cina bahwa tidak ada daerah jajahan Cina,maka penduduk dari pemukiman tidak berada dibawah control negeri asal(Cina),karena itu mereka bebas mendirikan setiap bentuk pemerintahan yang disukai.
Wilayah kongsi wilayah penambangan emas dibagi atas distrik distrik dan setiap distrik dipimpin oleh sebuah perwakilan yang dipilih dan tiap penduduk pria mempunyai satu suara.perwakilan ini disebut Kung Se,terdiri dari lima orang.yang paling terpandang dan cakap menjadi ketua dan Sekretaris Kung Se.
Para Kung Se inilah yang memilih gubernur,mereka mempunyai hak dan ketentuan mengatur segenap masalah dalam kongsi baik keluar dan kedalam.( George Windsor Earl dalam bukunya “The Fastern Seas” diterbitkan oleh Oxford University Press,1973, diterjemahkan mantan Bupati Sambas H.M.Nurdin).


Kongsi kongsi Cina didaerah pertambangan diwilayah Sambas,Montrado maupun Mandor mempunyai benteng pertahanan untuk mempertahankan kongsi mereka.karena telah mempunyai system kekuasaan dan pertahanan atas daerah tertentu oleh para pekerja tambang emas orang orng Cina ini,..mereka telah merupakan semacam “Republik Kecil Cina” didaerah Sambas dan Mempawah.kongsi kongsi Cina yang semula didatangkan Sultan Sasmbas dari Serawak untuk bekerja ditambang emas,telah menjadi duri dalam daging bagi Kesultanan Sambas.

SUMBER :
Petikan Buku : KABUPATEN SAMBAS
”SEJARAH KESULTANAN DAN PEMERINTAHAN DAERAH”.
Pemerintah Kabupaten Sambas 2001.
Oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Sambas…

Read more...

02 April, 2009

SAMBAS DISERANG SIAK SRI INDRAPURA 1789-1791

PANGERAN ANOM MEMPERTAHANKAN SAMBAS

Serangan Pertama Siak Sri Indra Pura Ke Sambas 1789

Tiada lama pangeran Anom di Sambas,pada bulan Desember tahun 1789 Kesultanan Sambas diserang pasukan Siak Sri Indrapura yang dipimpin oleh Raja Ismail..
Penyerangan dari Siak ini adalah karena persaingan dagang dan ekonomi diantara kedua Kesultanan,salin berebut kekuasaan dilaut serta berusaha menguasai wilayah antara pulau Sumatra dan Kalimantan.Armada Siak Sri Indrapura bergerak maju disekitar perairan Sungai Sambas kecil menembakan meriam kearah pasukan dari kesultanan Sambas...
Ketika pasukan Siak Sri indera pura hendak mendarat maka pasukan Sambas berenang mendekati kapal musuh dan membocorkan kapal mereka hingga tenggelam,diiringi pula dengan tembakan meriam dari halaman istana,hampir menjelang malam pertempuran antara kedua pasukan semakin sengit,banyak korban berjatuhan dikedua belah pihak.
Namun lagi lagi strategi dan kepiawaian pasukan Sambas yang dipimpin Pangeran Anom dapat memukul mundur pasukan dari Siak Sri Indrapura,sebagian kapal mereka ditenggelamkan dan sebagian berhasil meloloskan diri dan keluar dari perairan Sambas.

Serangan Kedua Siak Sri Indrapura Ke Sambas

Pada tahun 1791 pasukan Siak Sri Indrapura menyerang kembali untuk kedua kalinya dengan jumlah pasukan yang jauh lebih besar dan dipimpin langsung oleh Sultan Ali Said sendiri…Pertempuran berlangsung cukup lama,pasukan Siak Sri Indrapura menyerang dengan keberanian yang luar biasa tanpa memperhitungkan korbanya yang gugur dimedan laga.pertahanan pasukan kerajaan Sambas sudah goyah karena serangan bertubi tubi dari pasukan Siak Sri Indrapura yang gagah berani.

Memperhatikan keadaan yang sangat genting itu beberapa orang menteri Kerajaan Sambas,Wazir serta Hulubalang berunding dengan Sultan Abubakar Tajudin I dan Pangeran Anom supaya diadakan perundingan damai dengan sultan Said Ali dari Siak Sri Indrapura…usul tersebut ditolak oleh Sultan dan Pangeran Anom,karena Pangeran Anom merasa yakin atas kekuatan pasukanya.
Maka diperintahkanlah oleh Pangeran Anom kepada beberapa pengawal setianya untuk menjemput pasukan mereka yang lain yang terdiri dari orang orang Dayak Sungkung,dan orang orang Dayak Saribas..maka tak beberapa lama pasukan bala bantuan Pangeran Anom telah terkumpul dan dengan pasukan tersebut Pangeran Anom berhasil memukul mundur pasukan dari Siak Sri Indrapura…

Tapi rupanya Pasukan Siak Sri Indrapura tidak kembali kenegerinya mereka bertahan dilaut menunggu bala bantuan tiba dari garis belakang,mereka menghimpun kekuatan baru untuk menyerang Sambas.

Serangan Ketiga Siak Sri Inrdapura Ke Sambas 1792

Pada tahun 1792 pasukan Siak Sri Indrapura menambah dan memperkuat pasukanya yang ada diperairan Sambas,dipimpin Sayyid Ali Mustafa dan didampingi oleh seorang panglima dari Aceh yang terkenal keberanianya bernama Panglima Aru…Aru adalah nama dari suatu kampung di daerah Aceh,dalam penyerangan itu ikut serta juga permaisuri Sayyid Ali Mustafa yang sakti dan gagah berani…

Pucuk pimpinan perang pasukan Sambas dipegang oleh Pangeran Anom dan didampingi oleh Panglima Awang Tandi (Lawang Tandi) yang khusus dijemput dari tempat pertapaanya dikeramat Bantilan (letaknaya sekarang dalam wilayah kecamatan Sejangkung).

Pertempuran antar pasukan Sambas dan pasukan Siak Sri Indrapura disertai adu kekuatan dan ketangkasan antara panglima Aru dengan Panglima Awang Tandi.pertarungan yang memakan waktu cukup lama ,mereka beradu kesaktian dan kekuatan,namun kesaktian yang dimiliki Awang Tandi tak dapat ditandingi oleh Panglima Aru,Awang Tandi berhasil mengalahkan Panglima haru hingga ia tewas..,melihat kejadian tersebut Permaisuri Sayyid Ali Mustafa menjadi geram dengan tangkas ia turun kemedan perang (dihalaman istana Sambas) ibarat seekor singa yang haus darah ia membunuh prajurit dan panglima pasukan Sambas satu persatu hingga parajurit Sambas kelabakan dan menjadi kocar kacir,siapa saja yang berada didepan atau dibelakangnya langsung dibunuh dan dipenggalnya,melihat keadaan yang mencemaskan itu,Pangeran Anom segera terjun kemedan pertempura menahan gerak maju pasukan musuh dan diperintahkanya kepada Panglima Awang Tandi untuk menyerang langsung tubuh permaisuri tersebut,namun penyerangan sulit dilakukan karena permaisuri Kebal terhadap senjata tajam dan dia diapit oleh pasukanya yang berlapis lapis,...
Untuk menghentikan dan mengatasi ketangkasan serta keberanian dan kesaktian permaisuri Sayyid Ali Mustafa tersebut,Pangeran Anom segera memasukan “Peluru Petunang” kedalam Meriam..,sambil mengucapkan Mantra diarahkanya meriam tersebut tepat kepada tubuh permaisuri Sayyid Mustafa,dan dengan tembakan “Peluru Petunang” tersebut tubuh permaisuri yang kebal terhadap senjata tajam tersebut roboh seketika,tubuhnya bersimbah darah dan seketika itu pula ia gugur dimedan laga…(Peluru Petunang : adalah peluru yang didalamnya berisi jisim halus atau sahabat “Mu’akal” Pangeran Anom yang bernama”Bujang Danor”),cerita ini telah menjadi cerita rakyat masyarakat Sambas sampai sekarang..

Melihat kejadian itu Raja Sayid Ali dan Sayid Mustafa beserta pasukanya dengan rasa kesal dan sedih memutuskan mundur dari pertempuran dan kembali kenegerinya.Sebagian dari panglima panglimanya yang menyerah kepada pasukan Sambas dan bersedia setia menjadi penduduk Negeri Sambas diberikan tempat oleh Sultan Abubakar Tajudin I sebuah kampung yang diberi nama “Kampung Tanjung Rengas” untuk kediaman orang orang dari Zulu disediakan suatu kampung yang diberi nama “Kampung Nagur”, dan untuk kediaman orang orang dari Sulawesi disedikan suatu kampung yang diberi nama”Kampung Bugis”.

Sultan Sambas dan rakyatnya selalu membuka pintu selebar lebarnya menerima pendatang baru dari seluruh pelosok Nusantara ,sehingga turun temurun tinggal diSambas.
Sampai sekarang.Rakyat Sambas merasa bangga mempunyai seorang Panglima seperti yang telah dicontohkan Pangeran Anom dalam mempertahankan negeri dan rakyatnya dari gangguan orang orang Portugis,Spanyol,Inggris,Belanda dan kerajaan kerajaan lain di Nusantara…

Catatan: Keruis adalah perahu layer Pangeran Anom…Fenes sebuah perahu layer ukuran kecil atau lebih kecil dari Keruis..menurut dugaan Keruis dan Fenes berasal dari bahasa Portugis atau Spanyol..

Read more...

01 April, 2009

PANGERAN ANOM DARI SAMBAS DAN PETUALANGANYA

PANGERAN ANOM MENYERANG BAJAK LAUT BANJARMASIN,MENYERANG KAPAL INGGRIS,MEMPAWAH DAN PONTIANAK

 

Pada tahun 1879,Pangeran Anom terlibat perang dengan Bajak laut di Banjarmasin.Pangeran Anom menyerang Bajak laut diperairan Banjarmasin adalah menuntut balaas atas kematian seorang Imam Sambas bernama Datuk Imam Ya’kub yang dibunuh oleh Bajak laut Banjarmasin pada masa kesultanan Raden Jama’( Sultan Umar Akamuddin II).Serangan itu berhasil memukul mundur Bajak laut Banjarmasin hingga melarikan diri sampai kehulu Sungai Barito.

 

Dalam pelayaranya tahun 1789 dari Banjarmasin pulang ke Pulau Lemukutan,ia menyerang sebuah kapal dagang milik pedagang Inggris.

Kapal Pangeran Anom mengunting haluan kapal tersebut sehingga menyerah,walaupun kapal Inggris itu lebih lengkap dan lebih canggih persenjataanya dari kapal Pangeran Anom,tetapi strategi perang serta kepiawaian Pangeran anom dan Pasukanya dilaut  membuat musuhnya selalu dapat ditaklukkan.

 

Pangeran Anom dengan kapal perangnya bernama Keruis dan Fenes kemudian masuk menyelusuri Kuala Mempawah.terjadilah kontak senjata dengan pasukan Kerajaan Mempawah.selanjutnya kapal perangnya melanjutkan pelayaran menyelusuri Sungai Kapuas hendak menyerang Kerajaan Pontianak.sesampainya Pangeran Anom dan pasukanya disungai Kapuas dan Landak,ternyata tidak ada perlawanan dari pasukan Sultan Pontianak…Pangeran Anom dan pasukanya bukan disambut oleh Sultan Pontianak  dengan peluru meriam melainkan dengan upacara adat Kesultanan Pontianak sehingga terciptalah perjanjian untuk tidak saling menyerang antara kerajaan Sambas dan Kerajaan/Kesultanan Pontianak.

 

Ketika Pangeran Anom kembali berada di Pulau Lemukutan,Sultan Abubakar Tajudin I meminta supaya ia segera berangkat pulang Ke Sambas,karena telah lima tahun lamanya Pangeran Anom meninggalkan kaum keluarga dan tak pernah kembali ke Sambas.

Bearangkatlah ia kembali dengan kapalnya Keruis melalui Kuala Singkawang,Pemangkat dan masuk kemuara Sungai Sambas kecil dan menuju Muara Ulakan.

 

Kapal Keruis sampai diistana Sambas pada senja hari,saat pertukaran siang dan malam.sepintas lalu tampak olehnya perubahan negerinya dibandingkan dengan beberapa tahun silam.Bunga bungaan yang indah aneka warna sedang mekar dan berkembang dihalaman istana,seolah olah lambang kebesaran dan keberuntungan negeri Sambas.Diluar istana angin malam mendayu dayu membujuk membelainya,dan harum bunga Cempaka Putih serta bunga Melati Gambir mewangi semerbak...

Pangeran Anom dikerumuni oleh keluarganya ,sanak saudara,kaum kerabat istana yang telah amat rindu karena sudah lima tahun lamaya tidak bersua…  

Read more...

Pengikut

Download Ebook,Internet Mobile & Gadget

RANDOM POST

  © Blogger templates Modifikasi The Professional Gradient Template by Albert Kennedy 2010

Back to TOP