01 April, 2009

PANGERAN ANOM DARI SAMBAS DAN PETUALANGANYA

PANGERAN ANOM MENYERANG BAJAK LAUT BANJARMASIN,MENYERANG KAPAL INGGRIS,MEMPAWAH DAN PONTIANAK

 

Pada tahun 1879,Pangeran Anom terlibat perang dengan Bajak laut di Banjarmasin.Pangeran Anom menyerang Bajak laut diperairan Banjarmasin adalah menuntut balaas atas kematian seorang Imam Sambas bernama Datuk Imam Ya’kub yang dibunuh oleh Bajak laut Banjarmasin pada masa kesultanan Raden Jama’( Sultan Umar Akamuddin II).Serangan itu berhasil memukul mundur Bajak laut Banjarmasin hingga melarikan diri sampai kehulu Sungai Barito.

 

Dalam pelayaranya tahun 1789 dari Banjarmasin pulang ke Pulau Lemukutan,ia menyerang sebuah kapal dagang milik pedagang Inggris.

Kapal Pangeran Anom mengunting haluan kapal tersebut sehingga menyerah,walaupun kapal Inggris itu lebih lengkap dan lebih canggih persenjataanya dari kapal Pangeran Anom,tetapi strategi perang serta kepiawaian Pangeran anom dan Pasukanya dilaut  membuat musuhnya selalu dapat ditaklukkan.

 

Pangeran Anom dengan kapal perangnya bernama Keruis dan Fenes kemudian masuk menyelusuri Kuala Mempawah.terjadilah kontak senjata dengan pasukan Kerajaan Mempawah.selanjutnya kapal perangnya melanjutkan pelayaran menyelusuri Sungai Kapuas hendak menyerang Kerajaan Pontianak.sesampainya Pangeran Anom dan pasukanya disungai Kapuas dan Landak,ternyata tidak ada perlawanan dari pasukan Sultan Pontianak…Pangeran Anom dan pasukanya bukan disambut oleh Sultan Pontianak  dengan peluru meriam melainkan dengan upacara adat Kesultanan Pontianak sehingga terciptalah perjanjian untuk tidak saling menyerang antara kerajaan Sambas dan Kerajaan/Kesultanan Pontianak.

 

Ketika Pangeran Anom kembali berada di Pulau Lemukutan,Sultan Abubakar Tajudin I meminta supaya ia segera berangkat pulang Ke Sambas,karena telah lima tahun lamanya Pangeran Anom meninggalkan kaum keluarga dan tak pernah kembali ke Sambas.

Bearangkatlah ia kembali dengan kapalnya Keruis melalui Kuala Singkawang,Pemangkat dan masuk kemuara Sungai Sambas kecil dan menuju Muara Ulakan.

 

Kapal Keruis sampai diistana Sambas pada senja hari,saat pertukaran siang dan malam.sepintas lalu tampak olehnya perubahan negerinya dibandingkan dengan beberapa tahun silam.Bunga bungaan yang indah aneka warna sedang mekar dan berkembang dihalaman istana,seolah olah lambang kebesaran dan keberuntungan negeri Sambas.Diluar istana angin malam mendayu dayu membujuk membelainya,dan harum bunga Cempaka Putih serta bunga Melati Gambir mewangi semerbak...

Pangeran Anom dikerumuni oleh keluarganya ,sanak saudara,kaum kerabat istana yang telah amat rindu karena sudah lima tahun lamaya tidak bersua…  

0 komentar:

Posting Komentar

Pengguna anonim bebas berkomentar,tapi "Maaf" semua komentar memerlukan persetujuan untuk diterbitkan.

Pengikut

Download Ebook,Internet Mobile & Gadget

RANDOM POST

  © Blogger templates Modifikasi The Professional Gradient Template by Albert Kennedy 2010

Back to TOP