SULTAN SAMBAS PERTAMA.bag 2
SULTAN SAMBAS PERTAMA
Dengan telah teraturnya roda pemerintahan,sengketa kekeluargaan telah dapat teratasi dan pusat pemerintahan telah menjadi satu kembali,maka Sultan Muhammad Syafi’uddin memerintahkan dan mengutus Puteranya yang sulung Raden Bima untuk pergi ke Matan Sukadana menjumpai kaum kerabatnya dari pihak ibunya. Kedatangan ke Sukadana disambut oleh Sultan Muhammad Zainuddin,Putera almarhum Sultan Muhammad Syafi’uddin,Sultan Sukadana,dengan upacara secara besar besaran.oleh Sultan diperintahkan kepada menteri,Hulubalang dan seluruh lapisan masyarakat berkumpul mengadakan pesta bersuka ria.Diistana Matan dipertunjukkan beraneka macam kesenian dan tari tarian selama tujuh hari tujuh malam.Puncak dari perayaan tersebut ialah perkainan antara Raden Bima dengan Puteri Indra Kesuma,adik bungsu dari Sultan Muhammad Zainuddin.Dari perkawinan ini Raden Bima mendapat seorang putra dan diberi nama Raden Melia,diambil dari nama sungai yang terdapat di Sukadana.
Setelah mendapat putera dan sudah setahun lebih berada diMatan Sukadana dengan persetujuan Sultan Muhammad Zainuddin,Raden Bima tiga beranak kembali ke Sambas.Betapa girangnya Sultan Muhammad Syafi’uddin atas kedatangan anak menantu dan cucunya ini.Kedatangan mereka disambut oleh rakyat,dielu elukan oleh menteri,ditaburi beras kuning serta ditepung tawari,sebagaimana adat kesultanan Sambas waktu itu (adat tepung tawar hingga sekarang masih berlaku di Kabupaten Sambas).
Tidak lama berada di Sambas,Raden Bima dititahkan lagi oleh ayahandanya mengunjungi keluarga di Brunei.Raden Bima berangkat dengan tiga buah perahu.ia mendapat kabar bahwa Sultan Brunei berada di Kelaka,Serawak.Maka Raden Bima menghadap di Kelaka.Sultan Muhyiddin sangat gembira menerima kedatanganya,bersama sama dibawa ke Brunei beserta rombongan.Raden Bima adalah cucu Raja Tengah,Raja Serawak yang berasal dari kesultanan Brunei.
Raden Bima disambut dengan upacara perarakan diPasir Perarakan diujung Sapoh,Kuala Brunei.Dinobatkan diistana Sultan Brunei oleh Sultan Muhyiddin menjadi Sultan dengan gelar “Sultan Anom”.
Kepadanya oleh Sultan Brunei dihadiahkan alat alat kebesaran kerajaan(Regalia) yakni : Payung Ubur Ubur,PayungKeemasan,Tombak Canggah,Tombak Bertatah Emas,Keris,Tempat Dian,Puan Keemasan,Gendang Nobat,Nekara,Gong Kromong,Serunai Nafiri dan Gambang lengkap dengan pemainya.
3 komentar:
nice inpo..
btw udh saya follow n taro linknya mas he..he..
THANK..SOBAT
aku ada nama teman dari sambas namanya nafiri,ternyata diambil dari nama gendang,,,gendang nafiri..ooobaru tau aku...
Posting Komentar
Pengguna anonim bebas berkomentar,tapi "Maaf" semua komentar memerlukan persetujuan untuk diterbitkan.