15 April, 2009

RAJA TENGAH KE SAMBAS (KOTA BANGUN)

RAJA TENGAH (RAJA SARAWAK) KE SAMBAS (KOTA BANGUN)

Rombongan Raja Tengah yang berlayar ke Sambas telah menjadi besar,karena pengikutnyapun ada yang kawin dan beranak di Sukadana…Mereka berangkat dengan menggunakan 40 buah kapal yang dipersenjatai.
Perpisahan ini amat berat dirasakan Raja Tengah dan Panembahan Matan / Sukadana.Sambil meneteskan air mata Panembahan Matan/Sukadana menitipkan adiknya Ratu Surya Kesuma,seraya berjanji akan bantu membantu apabila mengalami kesulitan .Sebaliknya Raja tengah pun mengucapkan terima kasih atas limpahan karunia yang telah diterimanya selama ini.Dia berjanji untuk melindungi istri dan anak anaknya.

Sultan Syafiuddin II,dalam BukuNya“SILSILAH SAMBAS”, hal 13, menuliskan sebagai berikut :

“Maka Sultan pun telak mempertaruhkan akan saudaranya Ratu Surya Kesuma kepada Raja Tengah.Maka adalah ketika itu Raja Tengah sudah dapat lima orang putera,3 laki laki dan 2 perermpuan,yang tuanya laki laki bernama Raden Sulaiman,yang kedua bernama Raden Badaruddin,yang ketiga bernama Raden Abdul Wahab yang keempat bernama Raden Rasymi Puteri yang kelima bernama Raden Ratnawati.
Maka setelah siap kelengkapan,keluarlah dari Sukadana dengan 40 haluan perahu dengan cukup senjatanya dan penuh orangnya,serta membawa isteri dan lima orang anaknya.Kemudian tiada berapa lamanya dilaut,maka sampailah di sungai Sambas.Sekalian itu perahu 40 buah dengan berselamatan semuanya tiada ada satu apa marabahayanya dan berhimpunlah berlabuh Dikota Bangun dan berbuat dusun disitu”.


Armada Raja Tengah yang menyusuri pantai utara,kemudian menyusuri Sungai Sambas Besar,berhenti disuatu tempat bernama Kota Bangun,ditempat tersebutlah mereka membangun perkampungan,lokasi tersebut tidak jauh dari Kota Lama yang waktu itu merupakan Ibukota dari Kerajaan Sambas (menurut Tim peneliti sejarah kerajaan Sambas diperkirakan waktu itu nama kota lama masih bernama Kota Sambas,sebutan Kota Lama baru digunakan setelah ibukota Kerajaan Sambas berpindah).
Raja Rengah sejak tinggal diSambas bermukim DiKota Bangun,ia rajin mengembangkan agama Islam,dalam waktu yang singkat telah banyak rakyat yang menganut agama Isalm.

Setelah cukup lama mereka bermukim Dikota Bangun,hubungan erat dengan Kota Lama telah terjalin.Maka Raja Tengah meminangkan anaknya Raden Sulaiman untuk dijodohkan dengan Puteri Mas Ayu Bungsu,puteri kedua dari Ratu Sepudak.lamaran tersebut dikabulkan oleh Ratu Anom Kesuma Yuda(Pangeran Prabu Kencana) yang nantinya sebagai ipar dari Raden Sulaiman .

Menurut buku yang ditulis Sultan Syafiuddin II ,pasal yang ketiga
Petikan Buku “SILSILAH SAMBAS” yang telah dialih aksarakan :


“Hatta beberapa lama Raja Tengah duduk disitu,maka anaknya yang bernama Raden Sulaiman pun dipinangkan oleh ayahanda baginda itu kepada Mas Ayu Bungsu puteranya Ratu Sepudak yang yang tinggal diKota Lama,jadi ipar oleh Ratu Kesuma Yuda yang bernegeri diKota Lama,Maka setelah putuslah bicaranya ,maka segeralah dikawinkan oleh Ayahanda baginda semufakat Seri Paduka Ratu Kesuma Yuda bagaimana istiadat Raja Raja berkawin.Maka setelah selesai dari pekerjaan perkawinan,maka duduklah Raden Sulaiman dengan isterinya serta berkasihan kedua laki isteri.
Kemudian sudah berapa lamanya Raja Tengah duduk istirahat lepas dari pada mengawinkan anaknda Raden Sulaiman itu,maka iapun pikirlah hendak pergi berlayar ke Serawak.


Ratu Sepudak telah wafat tidak lama setelah Raja Tengah sampai di Sambas.sesuai dengan wasiatnya Pangeran Prabu Kencana telah dinobatkan menjadi Ratu dengan dengan nama dan gelar Ratu Anom Kesuma Yuda.

Menurut sejarah ,diSambas memerintah seorang raja keturunan Majapahit yang menganut agama Hindu,bernama Ratu Sepudak dengan dengan pusat pemerintahanya di Kota Lama.sekarang Kota Lama hanyalah merupakan perkampungan termasuk dalam wilayah kecamatan Teluk Keramat,kurang lebih 36 KM disebelah Barat daya kota Sambas.
Ratu Sepudak mempunyai dua orang puteri yang sulung Puteri Mas Ayu Anom dikawinkan dengan keponakanya yang bernama Pangeran Prabu Kencana,yang kemudian ditetapkan sebagai pewaris mahkota apabila Ratu Sepudak meninggal,dengan nama gelar Ratu Anom Kesuma Yuda.
Puteri Ratu Sepudak yang seorang lagi Puteri Mas Ayu Bungsu yang dikawinkan dengan Raden Sulaiman.Ratu Sepudak masih mempunyai seorang keponakan,yaitu adik Pangeran Prabu Kencana bernama Pangeran Mangkura,kedua nama yang terakhir ini adalah anak dari Pangeran Condong Paseban,saudara sekandung Ratu Sepudak.

Setelah setahun perkawinan Raden Sulaiman mendapat seorang anak laki laki diberi nama Raden Bima.Ratu Anom Kesuma Yuda, sangat mempercayai adik dan iparnya.Pangeran Aria Mangkurat diangkat sebagai Wazir I dan iparnya Raden Sulaiman diangkat sebagai Wazir II.

Catatan : Sumber utama,Buku “SILSILAH SAMBAS”,Yang ditulis oleh Sultan Syafi’uddin II.

0 komentar:

Posting Komentar

Pengguna anonim bebas berkomentar,tapi "Maaf" semua komentar memerlukan persetujuan untuk diterbitkan.

Pengikut

Download Ebook,Internet Mobile & Gadget

RANDOM POST

  © Blogger templates Modifikasi The Professional Gradient Template by Albert Kennedy 2010

Back to TOP