RADEN MUHAMMAD ARIADININGRAT
Sejarah kesultanan Sambas...
Raden Muhammad Ariadiningrat (Pangeran Paku Negara) Gelar Sultan Muhammad Ali Syafi’uddin II 1922-1926.
Berhubung Sultan Muhammad Syafi’uddin II sudah lanjut usia (85 tahun),maka pada tanggal 4 Desember 1922 bertepatan dengan 14 Robi’ul akhir 1341 H, Sultan meletakkan jabatannya,dan pada kesempatan yang sama diangkatlah Raden Muhammad Ariadiningrat gelar Sultan Muhammad Ali Syafiuddin II dalam usia 51 tahun sebagai Sultan Sambas yang ke 14 menggantikan ayahandanya.
Sebelum dinobatkan menjadi Sultan,pendidikan dan pengalaman Raden Muhammad Ariadiningrat bin Sultan Muhammad Syafiuddin II (Raden Affifudin) bin Sultan Abu Bakar Tajudin II (Raden Ishak) bin Sultan Muhammad Ali Syafi’uddin I(Raden Pasu Pangeran Anom) sudah cukup banyak.
Setelah tamat dari sekolah partikulir (Wilde School) di Sambas,pada tanggal 8 Desember 1890 melanjutkan pelajarannya di Opleiding School Voor Indianche Ambtenaar (OSVIA),di Serang Jawa Barat.
Pada tanggal 12 Maret 1894 pulang ke Sambas dan pada tahun 1895 diangkat menjadi guru bantu pada sekolah partikulir di Sambas. Kemudian bekerja magang Pada kantor Pangeran Bandahara sri Maharaja ... Raden Muhammad Ariadiningrat memperdalam ilmu agama Islam berguru dengan Haji Muhammad Imran,Mufti Kesultanan Sambas,kemudian tangal 5 April 1950 diangkat menjadi anggota Pengadilan (Landraad) Sambas.
Pada tanggal 31 Desember 1903 Raden Muhammad Ariadiningrat diangkat sebagai Wakil Sultan di Singkawang,gelar Pangeran Tumenggung Jaya Kesuma Negara.
Ditahun 1908 beliau diangkat menjadi kolektor pajak dalam wilayah Kesultanan Sambas.
Pada tanggal 1 Januari 1917 diangkat sebagai Voorzitter (Ketua Mahkamah Agama Islam) Sambas.
Tanggal 31 Agustus 1921 Raden Muhammad Ariadiningrat gelar Pangeran Paku Negara menerima bintang 30 tahun telah melaksanakan tugas dalam wilayah Kesultanan Sambas.
Ketika dilantik menjadi Sultan Ssambas yang ke-14 dilaksanakan upacara adat kebesaran sesuai adat Penobatan Raja Raja(Sultan) sebelumnya.
Sultan Muhammad Ali Syafiuddin II dalam melaksanakan tugasnya selalu bekerja keras untuk melanjutkan pekerjaan pekerjaan yang telah dirintis oleh ayahandanya Sultan Muhammad Syafiuddin II .
Pada tahun 1923 ia meminta kepada rakyatnya bergotong royong menggali terusan : Segerunding,Kota Bangun,sapu’ dan terusan Ketapang.Pada masa beliau memerintah Negeri Sambas semakin Maju,makmur,aman dan tenteram.Penghasilan Negeri Sambas melimpah ruah seperti Getah(karet),Kopra,Lada,Gambir,Sagu,Pinang dan hasil hutan seperti Damar dan Rotan.
Pada tanggal 9 Oktober 1926 bersamaan dengan 1 Robiul Akhir 1345 waktu Ashar,secara mendadak Sultan Muhammad Ali Syafiuddin II telah wafat dalam usia 54 tahun diistana Pedalaman,setelah hampir setahun beliau sakit sakitan.Setengah jam sebelum wafat beliau masih sempat menandatangani surat surat yang berhubungan dengan tugasnya sebagai Sultan Sambas. Raden Muhammad Ariadiningrat gelar Sultan Muhammad Ali Syafiuddin II ,Sultan Sambas yang ke-14,mempunyai istri Enci’ Maimunah binti Saunan (Pangeran Negeri Brunei yang menetap di Sambas) memperoleh seorang putera bernama Raden Abdul Muthallib (Raden Rapot).
Dengan istrinya Raden Zohra binti Raden Abdul Muthalib bin Raden Ishak gelar Sultan Abubakar Tajuddin II memperoleh beberapa orang putera dan puteri yaitu :
a. Raden Munziri Ariadiningrat beristerikan Raden Halijah binti Pangeran Laksamana Mohammad Saleh,kemudian isterinya yang kedua Raden Madinah Binti Raden Padmanagara (Raden Tokong)bin Raden Abdul Muthalib bin Raden Ishak gelar Sultan Abubakar Tajuddin II.
b. Raden Fatimah Ariadiningrat bersuamikan Raden Muchsin Panji Anom bin Raden Sulaiman Panji Anom (Pangeran Cakranegara) bin Raden Abdul Muthalib bin Raden Ishak (Sultan Abubakar Tajuddin II).
c. Raden Aisyah Aridiningrat bersuamikan Raden Adenan Panjianom bin Raden Sulaiman Panji Anom (Pangeran Cakranegara) bin Raden Abdul Muthalib bin Raden Ishak (Sultan Abubakar Tajuddin II).
d. Raden Laminah Ariadiningrat.
e. Raden Abubakar Ariadiningrat beristerikan Raden Sofia Suryadiningrat dari Purwakarta Jawa Barat,isteri yang kedua adalah Raden Rafiah bin Raden Muhammad Akbar.
f.Raden Izah Ariadiningrat bersuamikan Urai Usman Alinafiah bin Raden Padmanagara (Raden Tokong) bin Raden Abdul Muthalib bin Raden Ishak (Sultan Abubakar Tajuddin II).
0 komentar:
Posting Komentar
Pengguna anonim bebas berkomentar,tapi "Maaf" semua komentar memerlukan persetujuan untuk diterbitkan.