11 Oktober, 2009

SULTAN MUHAMMAD MULIA IBRAHIM SYAFIUDIN 1931-1943. bag 3

Pada tahun1933 Sultan Muhammad Mulia Ibrahim membangun istana baru diatas lahan istana lama dan selesai dalam tahun 1935.Dihadapan istana dibangun pintu gerbang (Gapura) bertingkat,dua buah pendopo dipergunakan untuk tamu,pertunjukan kesenian dan lain-lain.
Sebelah kiri dan kanan dibangun dua buah pavilyun untuk tamu dari luar daerah serta untuk kantor pribadi Sultan,dan sebelah belakang pavilyun disediakan tempat untuk menyimpan barang –barang khazanah Sambas.


Sultan Muhammad Mulia Ibrahim Syafiudin beristerikan Raden Marhum Siti binti Pangeran Bendahara Sri Maharaja Muhammad Tayyib,dan Raden Iyah dari Jawa Barat.
Dengan isterinya Raden Siti binti Pangeran Sri Maharaja Muhammad Tayyib memperoleh anak :

1.Raden Berti bersuamikan Mas Kailani dari Mempawah.

2.Raden Maryam bersuamikan Daeng Subli Akib dari Kampung Bugis Sambas.

3.Raden Muhammad Taufik (Pangeran Ratu Natakesuma) beristerikan Raden Dare Latifah binti Pangeran Laksamana Raden Hasnan.

4.Raden Gunawan

5.Raden Anisah bersuamikan Wan Usman dari Singkawang,karena Wan Usman meninggal dunia,kemudian Raden Anisah kawin dengan Daeng Subli Akib.

6.Raden Fatimah.

7.Raden Asmara kawin dengan Bahtiar.

Dalam masa pemerintahan Jepang pada tahun 1943 Sultan Muhammad Mulia Ibrahim Syafiudin dan Pangeran Serimaharaja Muhammad Tayyib ditangkap dan dibunuh oleh tentara Jepang di Mandor karena dianggap memangkang dan tidak mau patuh pada kekuasaan Jepang.
Untuk melaksanakan tugas pemerintahan di Sambas,pemerintah tentara Jepang Pada tanggal 25 Maret 1945 sampai dengan tanggal 18 Oktober 1945 membentuk Majelis Kesultanan (Zitirijo Hiyogi Kai) yang terdiri dari :

a. Kenkarikan yang berkedudukan di Singkawang sebagai penasehat
b. Demang kota Sambas Raden Muhammad Siradj debagai ketua.
c. Raden Ismail dan Raden Hasnan sebagai anggota.

Setelah Jepang menyerah kalah pada sekutu tanpa syarat pada bula Agustus 1945 kemudian oleh Gubernur Jendral Belanda DR. H.J.Van Mook dengan perantaraan Sultan Hamid II,pada tanggal 20 Pebruari 1946 dibentuk dan dilantik sebuah Majlis Kesultanan Sambas yaitu :

- Raden Muchsin Panjianom Gelar Pangeran Tumenggung Jaya kesuma ,sebagai ketua.
- Raden Hasnan gelar Pangeran Laksamana sebagai anggota.
- Urai Nurdin gelar Pangeran Paku Negara sebagai anggota.
- Haji Muhammad Basyuni Imran (Maharaja Imam Sambas) sebagai penasehat.
- Setelah beberapa tahun kemudian karena Urai Nurdin diangkat menjadi asisten Demang ,ia digantikan oleh Raden Abubakar Panjianom gelar Pangeran Amar Diraja .

Semenjak Sultan Muhammad Mulia Ibrahim Syafiudin dibunuh Jepang,hingga tahun 1946 belum ditentukan pengganti Sultan Sambas.hal ini karena Pangeran Ratu Raden Muhammad Taufik masih kecil,baru duduk dibangku sekolah rendah diSambas.Sementara Pangeran Kesuma Indra (Raden Abubakar Ariadiningrat),Asisten Demang Sanggau Ledo,sebelum pendudukan Jepang sedang melaksanakan cuti di Jawa Barat.Sampai tahun 1948 tidak dapat kembali ke Sambas,dan ikut bertempur melawan Belanda di daerah Priangan.


0 komentar:

Posting Komentar

Pengguna anonim bebas berkomentar,tapi "Maaf" semua komentar memerlukan persetujuan untuk diterbitkan.

Pengikut

Download Ebook,Internet Mobile & Gadget

RANDOM POST

  © Blogger templates Modifikasi The Professional Gradient Template by Albert Kennedy 2010

Back to TOP