POLITEKNIK SAMBAS UJI COBA PLTA MINI DI TEMAJUK
Universitas Politeknik Sambas mengadakan uji coba pembuatan pembangkit listrik skala mini untuk penggunaan energi listrik didaerah terpencil seperti Temajuk,percobaan ini hanya untuk riset,namun ada kemungkinan akan dikembangkan lebih jauh,mengingat daerah Temajuk memang daerah terpencil yang sangat memerlukan pasokan energi listrik.
Temajuk adalah Wilayah perbatasan antara Indonesia dan Malaysia,untuk menuju kesana diperlukan transportasi laut,kalau air laut sedang surut bisa menggunakan jalan darat,yaitu menyusuri tepian pantai laut Natuna,Temajuk adalah bagian dari Desa Sebubus Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas.Wilayah ini dulunya adalah tempat persembunyian Komunis (PGRS),kemudian pemerintah membuka daerah ini untuk transmigrasi lokal.
Daerah Temajuk memang jauh dari jangkauan PLN,untuk mengatasi hal tersebut pemerintah pernah memberikan bantuan Pembangkit Listrik Tenaga Surya,tapi belum semua keluarga mendapatkan bantuan tersebut…Terpanggil akan hal tersebutlah Politeknik Sambas mencoba membangun PLTA Mini untuk keperluan listrik masyarakat setempat.
Dalam uji coba pertama turbin pembangkit yang digunakan hanya terdiri dari sebuah Dynamo 3 Kg,dengan shap 2 cm,air yang digunakan adalah air dari gunung yang disalurkan lewat pipa paralon 3 inch,pada gardu dipasang stabilizer untuk menormalkan tegangan listrik yang dialirkan pada enam buah rumah warga.Menurut Satria Jufri (tekhnisi yang merakit dan memasang pembangkit tersebut) PLTA mini ini dirancang oleh seorang dosen yang mengajar di Politeknik Sambas,tenaga listrik yang dihasilkan cukup stabil dan ini berarti harapan akan dikembangkannya PLTA yang lebih besar sangat memungkinkan.
Kemarin 27/04/2010 saat penulis berbicara dengan Satria Jufri,dia mengatakan curah air lewat pipa paralon 3 inch yang digunakan begitu kuat akibatnya shap penghubung antara dynamo dan baling baling putus,untuk itu dia telah membuat shap pengganti yang lebih besar dengan diameter 4 cm,dan menurut rencana dia akan berangkat ke Temajuk pada hari Jum’at untuk memasang shap tersebut.Satria Jufri juga mengatakan telah ada beberapa instansi yang tertarik untuk membangun PLTA mini di Temajuk,dan kemungkinan besar mereka akan bekerja sama dengan Politeknik Sambas dalam pelaksanaannya.
Daerah Temajuk memang jauh dari jangkauan PLN,untuk mengatasi hal tersebut pemerintah pernah memberikan bantuan Pembangkit Listrik Tenaga Surya,tapi belum semua keluarga mendapatkan bantuan tersebut…Terpanggil akan hal tersebutlah Politeknik Sambas mencoba membangun PLTA Mini untuk keperluan listrik masyarakat setempat.
Dalam uji coba pertama turbin pembangkit yang digunakan hanya terdiri dari sebuah Dynamo 3 Kg,dengan shap 2 cm,air yang digunakan adalah air dari gunung yang disalurkan lewat pipa paralon 3 inch,pada gardu dipasang stabilizer untuk menormalkan tegangan listrik yang dialirkan pada enam buah rumah warga.Menurut Satria Jufri (tekhnisi yang merakit dan memasang pembangkit tersebut) PLTA mini ini dirancang oleh seorang dosen yang mengajar di Politeknik Sambas,tenaga listrik yang dihasilkan cukup stabil dan ini berarti harapan akan dikembangkannya PLTA yang lebih besar sangat memungkinkan.
Kemarin 27/04/2010 saat penulis berbicara dengan Satria Jufri,dia mengatakan curah air lewat pipa paralon 3 inch yang digunakan begitu kuat akibatnya shap penghubung antara dynamo dan baling baling putus,untuk itu dia telah membuat shap pengganti yang lebih besar dengan diameter 4 cm,dan menurut rencana dia akan berangkat ke Temajuk pada hari Jum’at untuk memasang shap tersebut.Satria Jufri juga mengatakan telah ada beberapa instansi yang tertarik untuk membangun PLTA mini di Temajuk,dan kemungkinan besar mereka akan bekerja sama dengan Politeknik Sambas dalam pelaksanaannya.
1 komentar:
Mantap ui temajuk.., cerrat nyan nak ke temajuk.. !
Pantai temajuk ui http://obinhut.blogspot.com/2010/11/temajuk-paloh-kalimantan-barat.html
Posting Komentar
Pengguna anonim bebas berkomentar,tapi "Maaf" semua komentar memerlukan persetujuan untuk diterbitkan.