GAMBARAN UMUM KABUPATEN SAMBAS
GAMBARAN UMUM KABUPATEN SAMBAS
1. KONDISI UMUM.
a. Luas dan Batas Wilayah.
Kabupaten Sambas dengan luas wilayah 6.395,70 km2 atau 639.570 ha (4,36% dari luas wilayah Propinsi Kalimantan Barat), merupakan wilayah Kabupaten yang terletak pada bagian pantai barat paling utara dari wilayah propinsi Kalimantan Barat. Panjang pantai ±128,5 km dan panjang perbatasan negara ±97 km. Dilihat dari letak geografisnya
Kabupaten Sambas terletak diantara 1’23” Lintang utara dan 108’39” Bujur Timur, dengan batas wilayah :
- Sebelah Utara dengan Laut Natuna dan Serawak (Malaysia Timur)
- Sebelah Selatan dengan Kota Singkawang & Kabupaten Bengkayang
- Sebelah Barat dengan Laut Natuna
- Sebelah Timur dengan Serawak (Malaysia Timur) dan Kabupaten Bengkayang
b. Wilayah Administrasi Pemerintahan
Kabupaten Sambas terdiri dari 19 Kecamatan dan 183 Desa, yaitu Kecamatan Selakau (8 Desa), Pemangkat (5 Desa), Jawai (11 Desa), Tebas (23 Desa), Sambas (18 Desa), Teluk Keramat (24 Desa), Paloh (8 Desa), Sejangkung (12 Desa), Sajingan Besar (5 Desa), Kecamatan Galing (10 Desa), Kecamatan Subah (12 Desa), Kecamatan Tekarang (7 Desa), Kecamatan Semparuk (5 Desa), Kecamatan Sajad (4 Desa), Kecamatan Sebawi (7 Desa), Kecamatan Jawai Selatan, Kecamatan Tangaran (7 desa), Selakau Timur (5 desa) dan Salatiga (5 desa).
Dari 19 Kecamatan tersebut terdapat 2 kecamatan yang berbatasan langsung dengan Negara Malaysia (Serawak) yaitu Kecamatan Paloh dan Sajingan Besar.
c. Jumlah Penduduk.
Penduduk Kabupaten Sambas berdasarkan data kantor Pendaftaran Penduduk dan Catatan Sipil Kabupaten Sambas tahun 2005, jumlah penduduk Kabupaten Sambas berjumlah 494.531 jiwa terdiri dari penduduk laki-laki 246.787 jiwa dan penduduk perempuan 247.744 jiwa dengan kepadatan rata-rata 77 jiwa/km2. Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Sambas berdasarkan data Dinas Pemberdayan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kabupaten Sambas Tahun 2004 adalah 18.005 KK Miskin dengan jumlah 74.968 jiwa.
d. Mata Pencaharian.
Mata pencaharian penduduk Kabupaten Sambas bervariasi antara lain : di bidang Pertanian 78,53 %, di bidang Industri dan Perdagangan 7,13 %, Jasa-jasa 6,98 %, Angkutan dan Komunikasi 1,04 %, lain-lain 6,32 %.
2. Potensi Sumber Daya Alam
a. Iklim
Kabupaten Sambas termasuk daerah beriklim tropis dengan curah hujan bulanan rata-rata 187.348 mm dan jumlah hari hujan rata-rata 11 hari /bulan. Curah hujan yang tertinggi terjadi pada bulan September sampai dengan Januari dan curah hujan terendah antara bulan Juni sampai dengan bulan Agustus. Temperatur udara rata-rata berkisar antara 22,9oC. Sampai 31,05oC. Suhu udara terendah 21,2oC terjadi pada bulan Agustus dan yang tertinggi 33,0oC pada bulan Juli. Kelembaban udara relatif 81-90%, tekanan udara 1,001- 1,01/ Hm Bar, kecepatan angin 155 – 173 Km/ hari, elipasi sinar matahari 50.73%, penguapan (evaporasi ) harian antara 4,2-5,9 Hm dan evapotranspirasi bulanan 134,7 – 171,4 mm.
b. Tanah
a. Jenis Tanah
Jenis tanah di daerah datar meliputi jenis organosol, aluvial dan podsolik merah kuning (PMK) sedangkan di daerah berbukit dan bergunung meliputi jenis tanah latosol dan PMK. Secara terperinci luas masing-masing jenis tanah tersebut adalah sebagai berikut :
o Organosol : 136.230 Ha
o PMK : 157.320 Ha
o Aluvial : 230.630 Ha
o Podsol : 44.600 Ha
o Latosol : 70.790 Ha
b. Tekstur Tanah
o Halus : 300.798 Ha
o Sedang : 157.320 Ha
o Kasar : 76.112 Ha
o Gambut : 69.510 Ha
o Lainnya : 72.990 Ha
c. Pertanian Tanaman Pangan
Terdapat tiga komoditas utama yang sudah diusahakan dan berpotensi untuk dikembangkan yaitu Padi, Palawija dan Hortikultura. Luas lahan potensial untuk penanaman padi adalah 26.723 Ha. Luas yang sudah diusahakan 22.000 Ha, dengan demikian masih terdapat 3.790 Ha untuk pengembangan padi. Sedangkan luas lahan yang potensial untuk penanaman Palawija adalah 5.320 Ha, yang sudah diusahakan 1.949 Ha dengan demikian masih terdapat 3.371 Ha untuk pengembangan palawija. Untuk komoditas Hortikultura potensial lahan yang tersedia seluas 23.050 Ha dan sebagian telah dimanfaatkan untuk komoditas ini, sisa lahan untuk pengembangan hortikutura adalah 19.301 Ha.
d. Perkebunan
Usaha perkebunan di Kabupaten Sambas masih didominasi oleh usaha perkebunan rakyat. Pengembangan usaha perkebunan menggunakan empat pola, yaitu :
1). Pola Swadaya.
2). Pola unit pelayanan dan pengembangan (UPP).
3). Pola perusahaan inti rakyat (PIR).
4). Pola perkebunan swasta.
Jenis usaha perkebunan meliputi ; karet, kelapa, lada, kopi, kelapa sawit, cengkeh, dan lain-lain.
e. Peternakan
Usaha peternakan di Kabupaten Sambas, adalah peternakan rakyat dengan skala kecil yang diusahakan oleh masyarakat, yaitu ; sapi, kambing, ayam buras, ayam petelor, ayam pedaging dan itik.
f. Perikanan dan Kelautan
Terdapat empat jenis usaha yang digarap, yaitu ; budidaya air payau, seperti tambak udang windu, budidaya air tawar seperti kolam dan keramba, penangkaran penyu dan penangkapan ikan di perairan laut.
g. Kehutanan
Potensi kehutanan meskipun sudah menipis, namun luas wilayah hutan yang kurang lebih setengah dari luas Kabupaten Sambas masih dapat dikembangkan dan mempunyai nilai ekonomis tinggi.
Keberadaan hutan sangat berperan dalam mempertahankan industri hutan dan melindungi areal konservasi yang berhubungan dengan industri pariwisata dengan cara mempertahankan hutan alam dan kawasan lindung.
Hutan yang ada di Kabupaten Sambas yaitu Hutan Lindung, Hutan Magrove, Taman Wisata Alam, Hutan Produksi Biasa, Hutan Produksi APL dan Hutan Konservasi.
h. Pertambangan
Kabupaten Sambas memiliki bahan tambang dan bahan galian yang belum dimanfaatkan secara optimal karen sampai saat ini sebagian besar bahan tambang yang ada baru diidentifikasi letak dan jenisnya.
Jenis-jenis tambang tersebut yaitu Emas, Bauksit, Timah Putih, Tembaga, Antimoni, Air Raksa, Besi, Molitdenit, Perak Timah Hitam, Mangan dan Arsenit.
Sumber daya tambang yang telah diusahakan adalah Bahan Galian Golongan C yang terdapat di Kecamatan Sambas, yang masih memungkinkan untuk dikelola secara besar-besaran.
i. Pariwisata
Sumber daya wisata potensial yang ada di Kabupaten Sambas meliputi :
1). Wisata Alam yang berada pada kawasan Hutan Lindung, Pantai, Air Terjun dan Danau.
2). Wisata Sejarah Istana Kerajaan Sambas dan tempat-tempat peninggalan sejarah.
3). Wisata Budaya seperti upacara adat dan tarian tradisional.
4). Wisata Agro seperti jeruk, salak dan kelapa.
3. Pertumbuhan Ekonomi dan Pendapatan Perkapita.
Tingkat pendapatan suatu daerah dapat diukur antara lain dari pendapatan per kapita, penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta gambaraan kualitatif tentang keadaan sandang, pangan dan perumahan masyarakat. Berdasarkan data tahun 2003 dapat dilihat Keadaan perekonomian Kabupaten Sambas yaitu:
• PAD sebesar 16.350.041.018
• Pendapatan per kapita sebesar 3.419.922
• Pajak bumi dan Bangunan (PBB) sebesar 8.560.013.046
• Upah minimum regional (UMR) sebesar 400.000
Sedangkan Tingkat pendapatan Mata pencaharian Menurut sektor yaitu :
• Pertanian berjumlah 207.350 orang
• Industri Pengolahan berjumlah152.028 orang
• Listrik, gas, dan air berjumlah 9.053 orang
• Bangunan berjumlah 28.308 orang
• Perdagangan berjumlah 34.695 orang
• P erhubungan berjumlah 2.874 orang
• Keuangan berjumlah 9.723 orang
• Jasa kemasyarakatan lainnya berjumlah 34.678 orang.
Berdasarkan PDRB Kabupaten Sambas atas dasar harga konstan tahun 1993 secara riil diperoleh gambaran mengenai pencapaian tingkat pertumbuhan ekonomi daerah sebesar 2,90%. Dimana pada tahun 2001 tingkat pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sambas sebesar 674.565,23 juta dan pada tahun 2002 mengalami peningkatan menjadi 694.086,81 juta.
Pada tahun 2002, struktur perekonomian didominasi oleh sektor pertanian, dimana sektor ini memberikan sumbangan sebesar 44,18% terhadap keseluruhan perekonomian yang ditunjukkan pada PDRB harga berlaku pada tahun tersebut. Disusul oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 27,24%, sektor industri sebesar 11,06% dan sektor lainnya 17,52%.
Pendapatan regional per kapita selama kurun waktu tahun 2001-2002 mengalami peningkatan Rp. 4.526.193,12 menjadi Rp. 4.930.257,85 atau meningkat sebesar 8,93%. Selanjutnya atas dasar harga konstan 1993, angka PDRB per kapita ini mengalami peningkatan sebesar 1,78%, yaitu dari Rp. 1.471.890,55 menjadi Rp. 1.498.088,37.
1 komentar:
Saya ingin data jumlah penduduk hasil sensus 2010 per kecamatan di kabupaten sambas
Posting Komentar
Pengguna anonim bebas berkomentar,tapi "Maaf" semua komentar memerlukan persetujuan untuk diterbitkan.