RAJA TENGAH,RAJA SERAWAK PERTAMA DAN TERAKHIR
RAJA TENGAH,RAJA SERAWAK PERTAMA DAN TERAKHIR
Raja Tengah putera Sultan Brunai,Sultan Muhammad Hasan (1582-1598) ia mempunyai karakter yang sangat keras,tiada seorangpun yang dapat melawanya,apalagi ia merasa kecewa dan kesal,karena merasa berhak menjadi Sultan Brunei,ia ada adalah anak yang dilahirkan semasa ayahnaya telah dinobatkan menjadi sultan Brunai,,abangnya sultan Abdul Jalilul Akbar dilahirkan semasa Sultan Muhammad Hasan belum diangkat menjadi Sultan Brunai yang ke 10..menurut pendapat pendapat Raden Tengah dan orang yang bersimpati kepadanya,bahwa ialah yang seharusnya dilantik menjadi Sultan Brunai,walaupun ia lebih muda (Putera yang Tengah).
Sultan Abdul Jalilul Akbar pura pura tidak mengetahui tingkah polah adiknya Raja Tengah.sebagai seorang Sultan yang bijaksana akhirnya ia menemukan jalan bagaimaana memecahkan masalah ini..
Pada suatu hari Raja Tengah dipanggil untuk menghadap keistana,pada pertemuan terebut Sultan berkata :
“hai saudaraku,kakanda ini dengan rahmat Allah Ta’ala menjadi raja didalam negeri Brunai,akan adindapun hendak kakanda jadikan raja pula,maka hati kakanda barulah suka karena kita ini sama juga anak marhum “
Maka Sembah Raja Tengah “adapun Patik ini dibawah duli,mana tritah patik junjung”.Tiadalah ia tahu akan dirinya hendak dikeluarkan dari negeri Brunei.
Setelah demikian titah kakanda baginda :” Baiklah adinda kakanda rajakan di Serawak dan bawa oleh adinda sakai seribu orang akan teman adinda sebanyak “.
Maka sembah Raja Tengah :” mana titah patik junjung”.Maka ia pu berlayar ke Serawak..(kutipan tulisan Sultan Muhammad syafiuddin II “silsilah Sambas” hal 8,pasal yang kedua,sebutan Raja Tengah dipakai pula dalam buku “Borneos western Afdeeling” oleh P.Y Veth)
Susur galur antara Sultan Brunai yang ditulis oleh Sultan Muhammad Syafiuddin II,terdapat perbedaan dengan yang yang ditulis oleh Brunai.menurut Brunei Raja Tengah dan Sultan Jalilul Akbar adalah saudara dan sama sama anak dari Sultan Muhammad Hasan . menurut catatan Sultan Muhammad Syafiuddin II,raja Tengah bersaudara dengan Sultan Abdul Jalilul Akbar bin Sultan Jalilul Akbar.untuk sama sama menyelidiki perbedaan ini dikutip tulisan Sultan Muhammad Syafiuddin II hal.7 (alih aksara) dan Susur Galur Sultan Brunai Darussalam.
“Adapun pancar tulisan Raja Brunai yang masuk di Sambas,yaitu asal mulanya :
1.Sultan Muhammad beranak perempuan ,berlaki menteri raja China bernama Wang San Ting digelar Sultan Ahmad
2.Sultan Ahmad beranak perempuan berlaki tuan syarif Ali bin Hasan bin Aby Umay ibnu Barkat,pancar Amir Hasan cucu Rosulullah SAW,dating dari Negeri Tha’if digelar Sultan Barkah.
3.Sultan Barkat beranakan Sultan Sulaiman.
4.Sultan Sulaiman beranakan Sultan Bolkiah.
5.Sultan Bolkiah beranakan Sultan Abdul Kahar.
6.Sultan Abdul Kahar beranakan
7.Sultan Saiful Rijal beranakan Sultan Syah Brunei.
8.Sultan Syah Brunei Beranakan Sultan (Muhammad) Hasan.
9. Sultan (Muhammad) Hasan beranakan Sultan Abdul Jalilul Akbar.
10. Sultan Abdul Jalilul Akbar beranakan Raja Tengah.
11.Raja Tengah Artinya anak yang Tengah”Raja Brunei”.
Memperhatikan susur galur sultan sultan Brunei dibanding kan dengan Sambas Terdapat perbedaan,bahwa menurut Brunei seorang Sultan adakalanya sampai lebih dari Satu orang anaknya yang menjadi Sultan,seperti : (7) Sultan Saiful Rijal (1533-1581) digantikan oleh anaknya (8) Sultan Syah Brunei (1581-1582),kemudian digantikan lagi oleh anaknya bernama (9) Sultan Muhammad Hasan (1582- 1598) Sedangkan menurut Sambas hanya seorang saja,seperti :(7) Sultan Saiful Rijal beranakan(8) Sultan Syah Brunei,beranakan(9) Sultan Muhammad Hasan,beranakan(10)Sultan Abdul Jalilul Akbar,beranakan(11)Raja Tengah.oleh karena itu susur galur menurut nomor urut sama,tetapi urutan keluarga tidak sama.
Setelah siap semuanya tahun 1598 Raja Tengah pun berangkatlah ke Serawak dengan diiringi oleh 1000 orang sakai (hulubalang,prajurit yang berasal dari suku kedayan dan pulau Bunut )serta beberapa orang pembesar serta pemuda pemuda yang akan menjabat pekerjaan penting.Sementara yang telah beristeri dan beranak ,berangkat dengan keluarganya.Pengikut pengikut Raja tengah ini merupakan cikal bakal dari orang Melayu Serawak,yang selanjutnya membaur dengan orang Melayu dari keturunan Abang Gulam
(Catatan : Abang gulam seorang pedagang Melayu dari Minangkabau,Sumatra Barat bermukim dikampung Beladin,Saribas,.Suatu hari didatangi oleh Tumenggung Kadir mantan penerjamah pada istana sultan Brunai,meminta bantuan Abang Gulam untuk membebaskan putrinya yang dijadikan istri ketiga (gundik) oleh Sultan Brunei..Pada kesempatan berniaga di Brunei,kapalnya yang semula berlabuh dipelabuhan umum,telah diijinkan berlabuh dipelabuhan istana,karena kapalnya membawa beraneka kain halus seperti Sutra dan sebangsanya.Permaisuri ,istri Sultan Putri putri dan isteri pembesar Negara setiap hari berdatangan dikapalnya.suatu hari ia didatangi rombongan keluarga istana termasuk Dayang Chi “Puteri Tumenggung Kadir”,yang dikenalnya memiliki tahi lalat dipipi sebelah kiri,Dayang Chi juga meneteskan air mata ketika ia melihat sebuah lela (meriam kecil) perunggu yang tersandar didinding sebagai milik ayahnya…Pergaulan antara Sultan Brunei dan Abang Gulam terjalin amat erat,beberapa kali Abang Gulam diundang keistana,untuk santap bersama,juga dibalas oleh Abang Gulam untuk makan bersama dikapalnya.suatu hari Abang Gulam minta diri dan dengan tidak disangka Sultan menghadiahinya salah seorang dari isterinya,pilihan tertuju pada isteri Sultan yang bertahi lalat dipipi kiri,yaitu Dayang Chi “The Orgin of Saribas Malaya.The Serawak Museum Journal 1969,vol XVII,hal 231”)…..
Setelah berada di Serawak yang pertama kali dibangun ialah istana,Lapau(Balai pertemuan),bangunan bangunan pemerintah dan rumah rumah diluar istana.Kemudian Raja Tengah melantik pengiring pengiringnya menjadi pembesar pembesar Negara bagi menjalankan roda pemeritahan,seperti :Datok Syahbandar Indra Wangsa,Datok Amar Diraja,Datok petinggi Seri Setia,Datok Tumenggung Lela Wangsa,pangkat dan jabatan ini terus berlaku sampai kepada pemerintahan raja James Brooke diSerawak tahun 1841.
Setelah selesai membaangun istana Serawak dan melantik menteri menteri serta pembesar pembesar kerajaan,mulailah kerajaan Serawak dibangun dibawah kekuasaan Raja Tengah,..Suatu ketika Raja tengah bermaksud hendak berkunjung ke Johor(Pahang) menjumpai bibinya Raja Bonda (yang disebut juga Puteri Lamturak,salahseorang puteri dari Sultan Syaiful Rijal 1533-1581,sultan ke 7),yang menjadi permaisuri sultan Johor Sultan Abdul Jalil ,tahun 1599 Raja Tengah berangkat ke Johor bersama sejumlah 500 orang prajurit Sakai dan sebagian dari para menteri(Datok)ikut serta dalam lawaatan tersebut….
Demikian dari berbagai sumber
0 komentar:
Posting Komentar
Pengguna anonim bebas berkomentar,tapi "Maaf" semua komentar memerlukan persetujuan untuk diterbitkan.